.: Menjemput Mimpi :.

Malam itu kau hadir dengan sebaris senyum

meneduhkan hatiku

berpakaian khas kebanggaan Indonesia, “Batik”

melihatmu, hatiku berkata “sangat mengenalmu”

pun hingga akhirnya aku terbangun dari tidurku

naluri tentangmu masih terasa

tentangmu yang hadir mengindahkan tidurku

Melihatmu kali ke dua,

kau mengimami kami bertiga

yah kami, aku, ibumu dan saudara perempuanmu

kemudian ibumu mengecup keningku

dan kau tau, ternyata aku sangat bahagia

meski kemudian rasa bahagia itu membuatku terjaga

mencoba mengingat jejak-jejak mu

dan akupun tersadar dengan caraNya membangunkanku tepat di pertiga malam Nya

untuk menjemputmu lewat munajat dan doa-doa hingga penghujung malam

Subhanallah, thak U Allah

dan akhirnya di antara doa-doaku, terselip  sebaris doa semoga Allah meridhoi pertemuan kita …

“Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman” (QS. 25 : 74)

Artinya :
“Tuhan kami, karuniakanlah pada kami dari istri-istri kami dan anak cucu kami yang menyenangkan diri kami dan jadikanlah kami sebagai ikutan bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS. Al-Furqan : 74)

.: Ki Hujan :.

Vilaiti Siris Albizia saman (= Samanea saman) ...

Vilaiti Siris Albizia saman (= Samanea saman) in Kolkata, West Bengal, India. (Photo credit: Wikipedia)

Alhamdulillah akhirnya hujan kembali menyapa, setelah cukup lama membuat pagar-pagar hijau di kiri-kanan jalan dan taman kota kering meranggas. Dan berbicara hujan tentang pagar-pagar hijau alias pohon-pohon pelindung itu, ada satu nama yang tentunya sangat “sesuatu” … it’s Ki Hujan. Yup, namanya memang demikian. Tumbuhan yang berasal dari Hutan Savana Peru, Brasil dan Meksiko ini menjadi salah satu yang paling banyak ditanam dalam rangka one mam one tree karena kemampuannya menyerap karbon yang cukup tinggi. 28,5 ton per tahunnya wow spektakuler !!!  Hebat, namanya unik pula … Ki Hujan, lantaran air sering menetes dari tajuknya akibat kemampuan menyerap airnya yang cukup kuat. Selain itu, Ki Hujan juga punya banyak nama, yaitu Trembesi, di beberapa daerah di Indonesia : Kayu Ambon (Melayu), TrembesiMunggurPunggurMeh (Jawa), Ki Hujan (Sunda). Dalam bahasa Inggris pohon ini mempunyai beberapa nama seperti, East Indian Walnut,Rain TreeSaman TreeAcacia Preta, dan False Powder Puff. Di beberapa negara Pohon Trembesi ini disebut Pukul Lima (Malaysia), Jamjuree (Thailand), Cay Mura (Vietnam),Vilaiti Siris (India), Bhagaya Mara (Kanada), Algarrobo (Kuba), Campano (Kolombia),Regenbaum (Jerman), Chorona (Portugis). Dan yang terpenting dalam bahasa latin/ilmiahnya  versi wikipedia sebagai berikut :

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Mimosoideae
Genus: Albizia
Spesies: A. saman

:: Albizia saman Jacq. Merr. ::
=======================================================

Lihatlah gadis yang berjalan sendiri di pinggir sungai
Lihatlah rambutnya yang panjang
dan gaunnya yang kuning bernyanyi bersama angin
Cerah matanya seperti matahari
seperti pohon-pohon trembesi
Wahai, cobalah tebak kemana langkahnya pergi

(“Gadis dan Sungai”, karya Emha Ainun Nadjib dari buku “Sesobek Buku Harian Indonesia)

======================================================

.: After Every Rainfall Must Come A Rainbow :.

 

(ISAM)
Some people in our world today
Can dream and wonder why
Some people in our world today
Can only wait to die
Empty my conscience for your love
A bouncing finger lets me know I’m alive
& its still rains outside my window
Rains outside my window
Still rains outside my window

Some got it bad, some got it worse
Life can sometimes look like a curse
So I cry my heart out, Let it all go
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

Some got it bad, some got it worse
Life can sometimes be so absurd
So I cry my heart out Let it all go
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

(WAQAS)
Uh
Some people got it bad
Sum people got it worse
Since the day of the birth
Everyday end of earth
Live to die another day
Sure I say “congratulations”
But désolé
If the roof should come down today
Rest assure I’m there to wipe away the dirt with pure intention
Some corrupt
Brought a lil bag of hope
What’s up (?)

(ISAM)
Some got it bad, some got it worse
Life can sometimes look like a curse
So I cry my heart out, Let it all go
Cuz after every rainfall
Must come a rainbow.

Some got it bad, some got it worse
Cuz after every rainfall must come a rainbow.
I cry my heart out, Let it all go
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

I can’t run, I can’t hide
The struggle only makes us stronger tonight

(ISAM)
If I don’t find u here
Said if I don’t find u here
I hope to find u way up there
Some got it bad, some got it worse
Life can sometimes look like a curse
So I cry my heart out, Let it all go
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

Some got it bad, some got it worse
Cuz after every rainfall must come a rainbow.
I cry my heart out, Let it all go
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

(WAQAS)
Ansoo hain, behne do

(ISAM)
Cuz after every rainfall must come a rainbow.
I cry my heart out, Let it all go
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

(LENNY)
despues de cada gota sale el sol
despues de cada nota una cancion

[TRANSLATION:]
after each drop the sun rises, a
fter each note a song

(ISAM)
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

(LENNY)
despues de cada gota sale el sol
despues de cada nota una cancion

(ISAM)
Cuz after every rainfall must come a rainbow.

(WAQAS)
Ansoo hain, behne do

[TRANSLATION:]
they’re tears, let them fall

(ISAM)
I said every rainfall must come a rainbow.

By: OUTLANDISH

***. Hohoho tentang hujan lagi … again !!!

demikianlah Ki Hujan selalu menginspirasi ups. … Ki Hujan bukannya nama pohon yaks hehehe …

.: Baru Ditanam sudah Berbuah :.

Zaitun

Zaitun (Photo credit: galigo)

Alkisah seorang Raja dari Negeri Parsi bernama Nusyirwan, suatu hari berkeliling diiringi oleh beberapa orang pembesar kerajaan. Beliau menyamar sebagai orang biasa.  Sang Raja hendak melihat bagaimana kehidupan rakyatnya sehari-hari. Di tengah perjalanan, dilihatnya seorang lelaki paruh baya-seorang kakek-di dalam kebunnya.
Sang Raja tampak keheranan menyaksikan kakek tersebut sedang menanami kebunnya bukan dengan tanaman sayur-sayuran atau pun tanaman berumur pendek lainnya, melainkan tanaman berumur panjang. Diliputi rasa penasaran, akhirnya Sang Raja menghampiri Kakek tersebut.
“Assalamu ‘alaikum, wahai kakek” ujar sang Raja
“Oh…wa’alaikum salam” jawab si kakek terkejut. Penglihatannya yang sudah kabur sejenak memperhatikan lelaki yang tak dikenalnya itu.
“Sedang menanam apa, Kek?”tanya sang Raja kemudian
“Menanam Zaitun.” jawab kakek
“Zaitun… ?”ulang Raja. Semakin heran
“Kakek menanam Zaitun sedang kakek sudah tua, kapan Kakek akan menikmati buahnya ? tanya Sang Raja lagi.
Si kakek tertawa
. Tak tampak sebiji gigi pun di rahangnya.
“Saya maklum wahai anak muda”jawab Kakek mantap. “tetapi bukankah nenek moyang kita dahulu juga begitu ? ia menanam tanaman berumur panjang bukan untuk dirinya, melainkan untuk anak cucunya. Demikian pula yang saya lakukan.”
“sungguh luar biasa jawaban kakek” sahut Sang Raja kagum
“Ini.., Kek. Terimalah hadiah dari saya.” lanjut Sang Raja dan memberikan beberapa keping mata uang kepada si kakek yang disambutnya penuh hormat dan ucapan terima kasih. Ia pun tertawa
.
” mengapa kakek tertawa ?” tanya raja heran
“seperti yang tuan saksikan, biji yang saya tanam baru saja saya masukkan ke dalam tanah, tetapi sudah memberikan hasil (berbuah) yang lumayan. Nampaknya Tuan bukan sembarang orang.” Jawab kakek
Raja sangat kagum mendengar jawaban kakek tersebut. “rupanya otak tua itu kadang-kadang cemerlang juga ya Kek ?”ujar sang raja
“maklum sudah berpuluh tahun diasah”sahut kakek
Raja merogoh sakunya lagi, kagum mendengar jawaban Si Kakek.”ini saya tambah lagi hadiahnya” ujar Baginda Nusyirwan sambil memberikan beberapa keping dinar emas. Melihat kepingan itu, maka tertawalah kakek tersebut lebih keras lagi sehingga seluruh rahangnya yang ompong kelihatan.
“saya sudah terima hasil pohon ini untuk lima tahun panen nantinya” katanya. “saya doakan semoga Tuan diberkahi Allah SWT, lanjut umur dan bahagia. Barangkali Tuan seorang pembesar penting dalam kerajaan dan maafkanlah saya kalau salah menghormati Tuan” lanjutnya panjang lebar.
Baginda Nusyirwan semakin terpikat mendengar perkataan si kakek. Dirogohnya pundi-pundinya. Beberapa keping dinar emas meluncur lagi ke telapak tangan si kakek.
“terima kasih tuan, sudah saya terima upah untuk seumur hidup saya, insyaallah saya tidak akan kekurangan lagi. Saya yakin tuan adalah Raja negeri ini, sebab tak ada orang yang lebih pemurah darpada Tuan. Semoga Allah memberkahi umur panjang kepada Tuan dan menjadi pemimpin yang bijaksana yang mensejahterakan rakyatnya” Ucap Si kakek.
Akhirnya Baginda Nusyirwan berpamitan pada si kakek berotak cemerlang yang berpikir jauh ke depan
. Ia berbuat bukan untuk pribadinya, tapi lebih dari itu untuk generasi selanjutnya.

***. Kisah ini di kutip dari sebuah buku kecil bersampul hijau muda, dengan judul yang sama Baru ditanam sudah berbuah”. Kisah yang selalu menjadi favoritku.

***. kemudian di akhirnya aku sematkan petuah yang sangat bijak ” Jangan Hutan yang meninggalkan Kakek, tapi Kakek yang meninggalkan Hutan.

***. Baru ditanam sudah berbuah ^^d

.: satu rindu :.

Hujan kau ingatkan aku
Tentang satu rindu
Dimasa yang lalu
Saat mimpi masih indah bersamamu

Terbayang satu wajah
Penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu…Oh ibu…

Allah izinkanlah aku
Bahagiakan dia
Meski dia telah jauh
Biarkanlah aku
Berarti untuk dirinya
oh ibu…oh ibu…kau ibu…

Terbayang satu wajah
Penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan

Terbayang satu wajah
Penuh cinta penuh kasih
Terbayang satu wajah
Penuh dengan kehangatan
Kau ibu…oh ibu…kau ibu…
oh ibu…oh ibu…

Hujan kau ingatkan aku
Tentang satu rindu
Dimasa yang lalu
Saat mimpi masih indah bersamamu
Kau ibu…kau ibu…kau ibu

#Opick ft. Amanda#


***. Cerita di bawah deras hujan di hari yang lalu. Ketika tiba-tiba saja ada seraut wajah membayang. Dan tersajilah banyak hal tentangmu. Hiks… kangen… T_T

Hohoho … lagi-lagi tentang hujan, lagi-lagi tentang rindu. Hujan yang bikin rindu. Sekeping hati yang merindu dan hujan yang berat, mengalir begitu hebatnya hohoho …

hujan semakin berat, rindu kian gemerisik hohoho …

hujan dan rindu fuuuuuuu … T_T

.: tentang rasa :.

ketika sebuah rasa
tak sempat berbicara
ketika sebuah kata
tak sempat terkata
ku hanya bisa terpaku
membisu,,,
dalam diamku
di antara tatapan
dan ratapan

ketika sebait puisi tak sempat tertulis
walau hati perih, merintih
semoga ku bisa menahan tangis
dalam sedih dan pedih
terselip sebaris senyum manis

“ketika duka memberikan seribu kesedihan, tunjukkanlah bahwa kita masih dapat tersenyum…^^d

.: Umar Kecil :.

Allah, Engkau ada dan Maha melihat, pun Maha mengurus. Tak ada ceritanya menyisakan ruang kebetulan pada apapun kisah yang menjadi takdir hidup.

Termasuk pertemuanku dengan umar kecilku (umaa).  Lincah, polos dan selalu ceria. sangat aktif !!! bergerak kesana kemari penuh semangat seperti lebah kecil yang lincah.

 

Suara khas si umar mulai berdengung di telingaku saat aku mulai mengumpilkan bahan untuk

tugas akhirku di Rumah Madu. Sejak hari pertama Umar kecil yang  aktif,

selalu menemaniku dengan riang dan lincahnya dia. Celoteh-celoteh dan tingkahnya yang lucu selalu menghangatkan hari-hariku berkenalan dengan

dunia madu. Awalnya aku sedikit kerepotan dengan bahasanya yang asli super “nda’ roaming…!!!

belum lagi, ngomongnya kayak kereta api . “Ahhh…akhirnya

aku yang lambat loading jadinya, sampai akhirnya aku juga menyebutnya “lokomotif kecil” .

Hmmm…itulah Umar yang lucu dan unik. Untuk setiap kata  dia punya bahasanya sendiri.

Lebah misalnya, dia menyebutnya “iibah”, dan yang selalu terkenang adalah saat  ia mengucapkan salam “alaituuum…”. Tapi syukur alhamdulillah akhirnya dengan sedikit kursus dari kakek-nenek umar, aku bisa mencerna setiap kata yang keluar dari mulut polosnya. dan senag sekali aku akhirnya  sukses menjadi lawan bicara yang baik untuknya.  Khusus untuk Bibi Maryam yang selalu baik, umar memanggilnya “Bibi Iya”.

Pola dan tingkah lucu umar adalah pemandangan indah yang kutemukan di rumah madu. Bergerak lincah seirama dengan tarian dan dengungan koloni apis mellifera yang selalu bersemangat. Bergerak lincah diantara barisan drum-drum madu yang memenuhi hampir seluruh halaman rumah madu, selain barisan pagar si merah Rosella tentunya.

Tapi keadaannya menjadi sangat berbeda saat aku menyaksikan umar kecilku terbaring lemah di sebuah bangsal anak di RSU DR Wahidin Sudirohusodo. So sad…!!! sangat terenyuh tapi aku mencoba untuk tak menitikkan air mata di depan K’Pur, Si Ummi terkasih, meski ke dua mataku terasa panas dan berkaca-kaca. Apalagi setelah menyaksikan botol-botol infus dan tabung oxygen … “hhh…

aku benar-benar tak kuasa menyaksikannya. Tapi Subhanallah Ya allah…!!! ternyata umar kecilku tidak lemah, sebaliknya dia sangat tabah dan kuat. Bibirnya bergetar pelan melafadzkan

ayat-ayat suci-Mu. “Ya Robb,,,aku makin terharu”.

Berhari-hari lebah kecil kami terbaring di rumah sakit. Meskipun Allah tahu kami sangat menyayanginya. tapi ternyata Allah jauh lebih sayang dan cinta padanya, bahkan sangat merindukannya.

Innaa lillahi wa innaa ilaihi roji’un, umar kecil kami akhirnya kembali kepada-Nya meninggalkan kenangan-kenangan manis yang akan selalu kami kenang. Kenangan akan kisah manis yang bukan hanya sekedar kata kebetulan, tapi adalah takdir hidup dia dan kami.

“Allaahumma ighfir lahu war-hamhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu … “

*. in memoriam Sahabat kecilku Umar Al-Faruq

:: Episode “Hujan Semalam” ::

irama langit berkumandang

menyambut awan penuh arakan

memberi jawaban melalui kaki-kaki hujan

menitik lalu menderas

Guruh pun menggelegar byaaaaaaaarrrrrr …

buyar dahaga si bunga zodia

hujan semalam merebak senyum

Merah, Kuning dan Putih

Rose, Iris dan Jasmine sama merekah

beautiful view

so beautiful

hohoho … d colors every where

i like it

i like it

i like it …

sangat

***.  Subhanallah, Alhamdulillah hujan semalam adalah berkah ^^d