Optimis, bahwa pagiku adalah pagi yang penuh berkasan mentari. Ketika singsingan fajar membangkitkan semangat Si Jago mengumandangkan kokokan khas, yang telah lama dikenali oleh jiwa. Dan semangatku kini, entah sudah seukuran apa. Tetap saja, kuingin setiap pagiku, adalah pagi-pagi yang akan ku hadirkan mentari. Karena ini pagiku, karena ini milikku, dan karena ini yang ada padaku.
Aku, pagiku dan semangatkuku. Disini. Tak kusesali. Tak kukesali. Tak kutangisi. Tak kukeluhi. Tak kusedihi. Tak kuratapi.
Pun meski Jika senyum adalah kamuflase, maka tak juga akan kusenyumi.
Mungkin aku terluka. Harusnya aku sedih, mestinya aku menangis. Namun, tak kan kulakukan. Sebab, matahari di pagiku, telah bersinar memberi pelipur lara. Melesatkan pandanganku, pada Cahaya keindahan.
Aku, pagiku dan semangatku. Biar terpagut mesra pada kerlipan sinarnya. Hingga yang kurasai, semuanya tetap indah. Indah, seindah hidupku dari sudut pandang tak biasa.