.: Mengeja Hujan :.

November

November (Photo credit: Cape Cod Cyclist)

H untuk  Hotel

U untuk Uniform

J untuk Juliet

A untuk Alpha

N untuk November

Hujan …

Dan Hujan masih untuk November …

karena November pun tak bisa jauh dari hujan

yang meninggalkan rasa, basah dan lembab untuknya

dan kumpulan awan yang tak lelah mengarak

Hohoho … November dan Hujan yang setia menitik, mengantar hingga

masanya …. Desember menjelang

**********************************************************************

menyematkan ejaan alphabet biar ingat terus ^^d

A: Alpha
B: Bravo
C: Charlie
D: Delta
E: Echo
F: Foxtrot
G: Golf
H: Hotel
I: India
J: Juliet
K: Kilo
L: Lima
M: Mike
N: November
O: Oscar
P: Papa
Q: Quebec
R: Romeo
S: Sierra
T: Tango
U: Uniform
V: Victor
W: Whiskey
X: X-ray
Y: Yankee
Z: Zulu

.: bye bye november :.

hampir tak terasa, November benar-benar hampir di penghujungnya dan sejauh ini pun belum terbersit kreativitas yang mengesankan yang kelak membuat memoriku tersenyum mengenangnya. Oh, entah aku yang ditinggal atau sebaliknya aku yang akan meninggalkan November kali ini dengan segala rasa dan kejutan yang telah dihadirkannya. Tapi, kurasa yang ke dua yang lebih tepat. Bahwa aku yang akan kembali melangkah dan terus melangkah meninggalkan November yang yup hari-harinya penuh kejutan. Di dalamnya segala rasa dan asaku bercampur-aduk. Beberapa kali dia menghadirkan panas yang sangat menyengat dan membuat hariku gerah. Tapi dalam banyak kesempatan pun dia memberikan teduh dalam hujannya … November Rain !!! dan terkadang rasaku pun ikut menderas bersamanya. Itu jika suasana hatiku semendung langit yang dihadirkannya. Tapi karena tak selamanya mendung pertanda hujan, dan aku justru menunggu mendungnya yang meneduhkan langkahku dan kemudian hatiku. Dan jika kemudian mendung benar-benar membuat rasa langit melankolis dan akhirnya mengeluarkan tangisan hujannya, rasa hatiku sebaliknya bersukacita menyambutnya. Mungkin aku egois dan tak adil, tapi mungkin juga tidak. Aku hanya tak sabar menanti selengkung senyum pelangi setelahnya.Hohoho …

Penghujung November dan mungkin akan segera berlalu, tapi tak benar-benar pergi karena yang sebenarnya bahwa akulah yang akan meninggalkan Nomemberku menjemput Desember yang menjelang dengan senyum-senyum mencerahkan bunga-bunga Desember di kiri-kanan jalan, meskipun kelak menghadirkan banyak hujan. Tapi aku selalu yakin akan lebih banyak pelangi yang siap menjelang setelahnya.

Perjalanan selanjutnya jika Yang Maha Kuasa dan Berkehendak berkenan, setelah bersama Desember, Januari, Feburuari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober dan akhirnya November. Yah, kembali menjelang dan bersama November tapi tentulah kejutan yang akan dihadirkannya akan berbeda pula. Hidup memang penuh kejutan, entah dia menyenangkan, menyedihkan, menyakitkan, membahagiakan, merontokkan dan ataupun melambungkan si penerima kejutan, namun yang pasti hidup tak pernah kehilangan sentuhannya untuk membuat membuat kejutan-kejutan.

So, bye bye November ^^d

.: Setitik terang dalam setiap kesulitan (Rahasia Hidup Bahagia) :.

Alhamdulillah sangat, sesuatu banget, nge-cek n re-cek kotak inbox nemu kiriman kisah yang sangat “sesuatu” … inspiratif plus sukses bikin hati ku meleleh … tapi penuh rasa bahagia. Dan karenanya diriku ingin berbagi kebahagiaan ke kamu Anda dan kalian yang akhirnya juga membacanya. Ok Ok Okay !!! siiiiiiip

Bismillah, …

 

MotivasiHidup.Tk – Suatu kala, ada seorang yang cukup terkenal akan kepintarannya dalam membantu orang mengatasi masalah. Meskipun usianya sudah cukup tua, namun kebijaksanaannya luar biasa luas. Karena itulah, orang berbondong-bondong ingin bertemu dengannya dengan harapan agar masalah mereka bisa diselesaikan.

Setiap hari, ada saja orang yang datang bertemu dengannya. Mereka sangat mengharapkan jawaban yang kiranya dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang sedang mereka hadapi. Dan hebatnya, rata-rata dari mereka puas akan jawaban yang diberikan. Tidak heran, kepiawaiannya dalam mengatasi masalah membuat namanya begitu tersohor.

Suatu hari, seorang pemuda mendengar pembicaraan orang-orang di sekitar yang bercerita tentang orang tua tersebut. Ia pun menjadi penasaran dan berusaha mencari tahu keberadaannya. Ia juga ingin bertemu dengannya. Ada sesuatu yang sedang mengganjal di hatinya dan ia masih belum mendapatkan jawaban. Ia berharap mendapatkan jawaban dari orang tua tersebut.

Setelah berhasil mendapatkan lokasi tempat tinggal orang tua itu, ia bergegas menuju ke sana. Tempat tinggal orang tua tersebut dari luar terlihat sangat luas bagai istana.

Setelah masuk ke dalam rumah, ia akhirnya bertemu dengan orang tua bijaksana tersebut. Ia bertanya, “Apakah Anda orang yang terkenal yang sering dibicarakan orang-orang mampu mengatasi berbagai masalah?”

Orang tua itu menjawab dengan rendah hati, “Ah, orang-orang terlalu melebih-lebihkan. Saya hanya berusaha sebaik mungkin membantu mereka. Ada yang bisa saya bantu, anak muda? Kalau memang memungkinkan, saya akan membantu kamu dengan senang hati.”

“Mudah saja. Saya hanya ingin tahu apa rahasia hidup bahagia? Sampai saat ini saya masih belum menemukan jawabannya. Jika Anda mampu memberi jawaban yang memuaskan, saya akan memberi hormat dan dua jempol kepada Anda serta menceritakan kehebatan Anda pada orang-orang,” balas pemuda itu.

Orang tua itu berkata, “Saya tidak bisa menjawab sekarang.”

Pemuda itu merengut, berkata, “Kenapa? Apakah Anda juga tidak tahu jawabannya?”

“Bukan tidak bisa. Saya ada sedikit urusan mendadak,” balas orang tua itu. Setelah berpikir sebentar, ia melanjutkan, “Begini saja, kamu tunggu sebentar.”

Orang tua itu pergi ke ruangan lain mengambil sesuatu. Sesaat kemudian, ia kembali dengan membawa sebuah sendok dan sebotol tinta. Sambil menuangkan tinta ke sendok, ia berkata, “Saya ada urusan yang harus diselesaikan. Tidak lama, hanya setengah jam. Selagi menunggu, saya ingin kamu berjalan dan melihat-lihat keindahan rumah dan halaman di luar sambil membawa sendok ini.”

“Untuk apa?” tanya pemuda itu dengan penasaran.

“Sudah, jangan banyak tanya. Lakukan saja. Saya akan kembali setengah jam lagi,” kata orang tua itu seraya menyodorkan sendok pada pemuda itu dan kemudian pergi.

Setengah jam berlalu, dan orang tua bijak itu pun kembali dan segera menemui pemuda itu.

Ia bertanya pada pemuda itu, “Kamu sudah mengelilingi seisi rumah dan halaman di luar?”

Pemuda itu menganggukkan kepala sambil berkata, “Sudah.”

Orang tua itu lanjut bertanya, “Kalau begitu, apa yang sudah kamu lihat? Tolong beritahu saya.”

Pemuda itu hanya diam tanpa menjawab.

Orang tua itu bertanya lagi, “Kenapa diam? Rumah dan halaman begitu luas, banyak sekali yang bisa dilihat. Apa saja yang telah kamu lihat?”

Pemuda itu mulai bicara, “Saya tidak melihat apa pun. Kalau pun melihat, itu hanya sekilas saja. Saya tidak bisa ingat sepenuhnya.”

“Mengapa bisa begitu?” tanya orang tua itu.

Sang pemuda dengan malu menjawab, “Karena saat berjalan, saya terus memperhatikan sendok ini, takut tinta jatuh dan mengotori rumah Anda.”

Dengan senyum, orang tua bijak itu berseru, “Nah, itulah jawaban yang kamu cari-cari selama ini. Kamu telah mengorbankan keindahan rumah yang seharusnya bisa kamu nikmati hanya untuk memerhatikan sendok berisi tinta ini. Karena terus mengkhawatirkan tinta ini, kamu tidak sempat melihat rumah dan halaman yang begitu indah. Rumah ini ada begitu banyak patung, ukiran, lukisan, hiasan dan ornamen yang cantik. Begitu juga dengan halaman rumah yang berhiaskan bunga-bunga warna-warni yang bermekaran. Kamu tidak bisa melihatnya karena kamu terus melihat sendok ini.”

Ia melanjutkan, “Jika kamu selalu melihat kejelekan di balik tumpukan keindahan, hidup kamu akan dipenuhi penderitaan dan kesengsaraan. Sebaliknya, jika kamu selalu mampu melihat keindahan di balik tumpukan kejelekan, maka hidup kamu akan lebih indah. Itulah rahasia dari kebahagiaan. Apakah sekarang sudah mengerti, anak muda?”

Pemuda itu benar-benar salut atas kebijaksaan dari orang tua itu. Ia sungguh puas dengan jawabannya. Akhirnya ia menemukan jawaban yang selama ini ia cari. Sebelum pergi, ia menepati janjinya dengan memberi hormat dan dua jempol kepada orang tua tersebut.

Sobat Motivasi…Dalam hidup ini, alangkah baiknya kita tidak menjerumuskan diri kita ke dalam keterpurukan. Selalu ada hal positif yang bisa kita ambil. Jangan mengorbankan keindahan hidup hanya untuk melihat sisi jeleknya. Jadilah orang yang senantiasa melihat setitik terang di dalam gelap.

SUMBER: Suhardi – andriewongso.com

special tingkyu yg banyak buat mbak Yenni Asbur dan kafe-muslimah@yahoogroups.com yang selalu berbagi kisah inspiratif … jazaakumullah ^_*

…..

for d last, aku akan menyematkan “sesuatu” dari Chiken Soup – kalimat yang sangat kusukai karena sesuatunya dan berharap semoga bisa menjadi sesuatu buat semua^^d

Bahagian terpenting dari Hidup adalah Menemukan Kebahagiaan dalam segala Hal

… sesuatu kan ??? …………. ^^d

.: Episode – Oase :.

Sahabatku, di dunia ini selalu ada orang yang melempar “batu” di tengah perjalanan hidupmu, yang membuatmu perih dan terluka.

Namun apa yang hendak kamu lakukan terhadap batu-batu itu ?…

Membangun dinding derita atau jembatan menuju kebahagiaan ???

~Muhammad Agus syafii ~

Oase pelecut semangat yang akhirnya ku temukan di akhir Oktober kemarin.

Oktober ??? fuuuuuuuuuuuuu … day by day adalah kerja keras, sangat melelahkan.

Banyak hal telah terjadi. Ada yang datang, dan banyak yang pergi. Kita terkhianati dan rasanya ternyata sakit sekali. Tapi bagaimanapun juga live must go on. Dan dalam hidup kita akan selalu diperhadapkan pada pilihan-pilihan, karena sejatinya hidup adalah memilih. Dan kita yang ditinggalkan ternyata punya dua pilihan, Membangun dinding derita atau jembatan menuju kebahagiaan.

Dan karena pilihan telah ditetapkan pada pilihan yang kedua, yup meski tak mudah tapi setidaknya kita sudah berusaha dengan apa yang kita punya, coz we believe, we can survive meski akhirnya tanpa dia, dia, dia dan dia yang akhirnya memilih untuk berakhir dengan kami.

Dan akhirnya di tengah kepenatan ini, kutemukan sebuah oase yang kemudian kusemat indah dalam buku bersampul biru muda bermotif bunga-bunga pelangi yang selalu setia menemaniku.

=======================================================

special thx toek :

*. Bp. Muhammad Agus Syafii, kalimatnya sangat ” sesuatu “

*. Tiga Pilar (baca : Komisaris) untuk support-dukunganta’

*. Kru Kura-Kura Ninja-ku, alhamdulillah kerja kerasta’ berbuah sesuatu juga 🙂

*. Keluargaku yang sangat pengertian.

Dan akhirnya tempat bermuara segala urusan hanyalah pada Allah SWT. Laa haula wa laa quwwta illaa billah … Hasbunallaah wa ni’mal wakiil …