.: Rintik Menderas :.

Rintik-Rintik hujan November tak kemudian menghilang …

Ia kembali menjejakkan titik-titik nya bersama Desember, menderas-keras …

dan tentangnya aku tak merasa janggal dan asing

seperti hatimu yang semakin merentang jarak … asing

dan tentang semua pesan abstrak nyatanya tak benar-benar bisa ku pahami

lagi, semuanya terasa mengambang

mengapung di antara permukaan dan hujan kemudian mengalir menjadi asing

Oh, entah pada titik mana semuanya berawal, karena toh kita memang belum beranjak

dan aku hanya takut salah membedakan

tentang hati dan perasaan

dan tetap terpekur di sudut beranda waktuku

menunggu waktu yang tak bisa menunggu

 

*~TemanGku’~*

Bocah, imut dan lincah

ku kira temanku dan nyatanya memang dia … TemanGku’

ku suka barisan gigi mungilnya saat tertawa

tapi lirikan matanya adalah yang paling aku suka

hoohohoooo … itu brandnya dia … sangat dia … Nailah

dan she is temanGku’

Yes, she is temanGku’

yang bocah, yang imut, yang lincah

bersama kekhasannya dia, aku ingin melihatnya tumbuh dengan tawanya

yang renyah – merekah

Nah, Nay, tersenyumlah … dan … semua bahagiaaaaaa …

*~ Bayangan Pelangi ~*

Mestinya kali ini tentang pelangimu

tapi tak  kujumpai satupun rona mejikuhibiniu

kabut sendu menutup terlalu-sangat dalam

dan meski hanya sekelebatan bayangpun … tenggelam …

semenit dua menit

aku berharap meski itu sesaat

kemudian sejam dua jam

nyatanya bayangmu masih tenggelam

hatiku pun kalut terbalut kabut

menanti pelangi di ronamu

kuberharap meski itu sekelebatan bayangmu

bayang pelangimu

***

*~Tempat Terbaikku~*

Aku berjalan dan aku menemukan keindahan di tempat yang tak dipilih banyak orang.

Aku memilihnya dan memutuskan mengindah bersamanya, meski sedikit aneh di mata kebanyakan orang.

Silahkan berkata-kata dan aku akan tetap berjalan.

aku mendengar tapi akan terus berjalan.

Hidup adalah pilihan dan aku memilih untuk hidupku.

Dimanapun aku berada saat ini, inilah tempat terbaikku.

Di sini …

 

.: menjalin semangat :.

 

Menjalin kata semangat di sela tirai-tirai hujan.

Tak ada alasan untuk berdiam diri.

Hujan tak layak dikambing-hitamkan untuk meninggikan kemalasan.

Tidak !!! … belum saatnya berbeku diri.

Memacu semangat di antara deras dan keras

Hujan tak datang untuk membelenggu

dan tak pula menunggu

saatnya bergegas

***.

ouuuuu rasanya kurang penyedap tanpa menyematkan kado manis P’ Andri

Wongso :

 ” Ada pepatah, “The winner sees an answer for every problem. The looser sees the problem in every answer”. Seorang pemenang selalu melihat sebuah jawaban di setiap masalah, sedangkan seorang pecundang melihat sebuah masalah di setiap jawaban.

Bagi saya, kesuksesan sejati adalah akumulasi dari kegagalan-kegagalan kecil yang mampu kita atasi. Sehingga halangan, kesulitan, kegagalan, justru merupakan sarana terbaik dalam melatih dan mematangkan mental kita.
Pastikan: kita selalu kelebihan 1 cara, bukan kelebihan 1 alasan.

Di salah satu kotak putih Ruko Cakalang Indah, menjelang Ashar dan masih ditemani setumpuk slip job ATM dan teman ABG ku. Namanya Eki, baru berumur 17 tahun, tapi sudah bisa diandalkan. Fuuuuuu … di luar sana hujan masih dengan derasnya mengguyur bumi dan kami menikmati hujan dari balik kaca hitam, dan anehnya aku masih berharap malam nanti langit kembali bling-bling hhehehe …

Tapi, di luar sana, tepatnya di sekitaran Port Hatta Makassar dua orang temanku dan seorang lagi di sekitaran kompleks pergudangan Makassar. yup bertiga bersama para supir dan buruh, mereka menderas bersama hujan dan jalinan semangat ini untuk mereka dan kami.

 

 

.: Desember :.

 

September …

Oktober …

November …

Desember …

Ber- ber- ber … awal Desember

menyaksikan  awan, berduyun mengarak kuntum hujan

menitik rintik, menyemai gerimis, lebat menderas, sesekali menabuh gemuruh

Ber- ber- ber- … saatnya bunga-bunga Desember bermekaran, cerah merekah, menjemput pelangi dan senja

Ber- ber- ber- … Desember … Ku jelang harimu bersemangat

Luvly Desember