
Allah in stone in Rohtas Fort, District Jhelum, Punjab, Pakistan (Photo credit: Wikipedia)

The word Allah, in Arabic. alif hamzat waṣl (همزة وصل) lām lām shadda (شدة) alif khanjariyya (ألف خنجرية) hā (Photo credit: Wikipedia)
Seringkali kita gagal bukan karena ketidakmampuan kita melakukan suatu pekerjaan, tetapi karena imaginasi negatif yang telah terlanjur kita bangun di pikiran kita. Akibatnya di otak, pikiran dan saraf-saraf kita tergambar semua hal-hal negatif. Memori kita telah tersugesti dengan hal-hal negatif, sehingga mental kita sudah merasa kalah sebelum melakukan pekerjaan tersebut. Kita kalah sebelum berjuang. Dan akhirnya kita benar-benar kalah. Telak. Padahal baik atau buruknya hasil yang kita peroleh itu adalah pilihan kita. Karena itu, kita tak boleh membiarkan imaginasi negatif menguasai dan mengendalikan pikiran kita. Imaginasi negatif tak boleh menghipnotis kita. Sebaliknya, mari membangun imaginasi positif untuk keberhasilan kita. Karena sejatinya kita diciptakan bukan untuk menjadi seorang yang gagal, tapi lebih dari itu adalah untuk menjadi Pemenang. Right. The winner.
Hmmm … ceritanya nulis sambil denger radio … dapat bisikan spirit dari suara di seberang sana. Huahuahuaaaaa … semangat !!!
Related articles
- A Special Letter for You (fanfictionschools.wordpress.com)