melompat lebih tinggi

Kita berlari dan teruskan bernyanyi
Kita berjalan berpelukan mentari
Bila kuterjatuh nanti
Kau siap mengangkat aku lebih tinggi

uh uh uh..

Semua kepedih yang telah kita bagi
Layaknya luka yang telah terobati
Bila kita jatuh nanti
Kita siap tuk melompat lebih tinggi

Bersama kita bagai hutan dan hujan
Akupun ada karna kau telah tercipta

haa aa…

Kupetik bintang
Untuk kau simpan
Cahayanya tenang
Berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga sbagai jawaban
Semua tantangan

Kupetik bintang
Untuk kau simpan
Cahayanya tenang
Berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga sbagai jawaban
Semua tantangan

[ Interlude ]

Sebelum waktu memisahkan dan kita tertipu*
Sebelum dewasa menua memisahkan kita
Tentukan jantung kita akan selalu seirama
Bila kau rindu aku..

Kupetik bintang
Untuk kau simpan
Cahayanya tenang
Berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga sbagai jawaban
Semua tantangan

Kupetik bintang
Untuk kau simpan
Cahayanya tenang
Berikan kau perlindungan
Sebagai pengingat teman
Juga sbagai jawaban
Semua tantangan

*courtesy of http://lirik.kapanlagi.com

Ohhohohoooo tiba-tiba rindu sama ni lagu. Hmmm … tanya kenapa ??? Ah,  … just pengen that’s it !!!

rasa [senja]

midnight sun on Senja

midnight sun on Senja (Photo credit: Zanthia)

[Senja] Anging mammiri mulai mengirimkan sinyal senyap dan dingin. Menciptakan irama gesekan dahan-ranting padu dalam desau angin semilir, rambat merayap, menelusup relung sendi. Oh, rindu dan sepi perlahan mengusik hati.

[Mendung] dan oh ku kira akan turun hujan namun titiknya tak kunjung pun, hingga malam mulai merangkak, panjang dan kelam. Rinduku kian membiru. Duhai Dewi malam, selimuti hatiku dengan dekap hangatmu. Aku tak ingin beku menjemput pagi. Kuatkan aku untuk tak bisu, menyerah dalam kebekuan tuk menjemput remang sinar keemasan di ufuk fajar.

Anging Mammiri: 
Anging mammiri ku pasang
Pitujui tontonganna
Tusarroa takka luppa
Eaule .. na mangu’rangi
Tutenayya, tutenayya pa’risi’na
 
Battumi anging mammiri
Anging ngerang dinging-dinging
Nama lantang sa’ri buku
Eaule .. na mangu’rangi
Ma’lo’lorang, ma’lo’lorang je’ne’ mata
 
 
Artinya:
 
Wahai angin yang bertiup semilir, aku menitip pesan
Sampaikanlah hingga ke jendela rumahnya
Pada dia yang sering melupakan
Duhai .. Hingga dia dapat teringat
Si dia yang tak memiliki simpati
 
Datanglah wahai angin yang bertiup semilir
Angin yang membawa rasa dingin
Yang menusuk hingga ke sumsum tulang
Duhai .. Agar dia teringat
Bercucuranlah, bercucuranlah air mata 

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

seri kehidupan : 1 Jam

sumber : http://hampala.multiply.com/journal/item/6832

Suatu hari seorang anak kecil datang kepada ayahnya dan bertanya :

”Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita…? “

Ayahnya memandang kepada anak kecil itu dan berkata :

”Tidak, nak… “

Putri kecil ini kemudian memandang ayahnya dan berkata lagi…

”Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun…?”

Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.

”Oh ayah, bagaimana kalau 1 bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan

kesalahan…?”

Ayahnya tertawa…

”Mungkin tidak bisa juga, nak…”

”OK ayah, ini yang terakhir kali…

Apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja…?”

Akhirnya ayahnya mengangguk.

“Kemungkinan besar, bisa nak…”

Anak ini tersenyum lega…

”Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, ayah…

Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga

aku dapat hidup dengan benar… “

Pernyataan ini mengandung kebenaran sejati… Marilah kita hidup dari waktu ke

waktu, dengan memperhatikan cara kita menjalani hidup ini…

Dari latihan yang paling kecil dan sederhana sekalipun…

Akan menjadikan kita terbiasa…

Dan apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi sifat…

Dan sifat akan berubah jadi karakter…

HIDUPLAH 1 JAM TANPA :

Tanpa kemarahan,

Tanpa hati yang jahat,

Tanpa pikiran negatif,

Tanpa menjelekkan orang,

Tanpa keserakahan,

Tanpa pemborosan,

Tanpa kesombongan,

Tanpa kebohongan,

Tanpa kepalsuan…

Lalu ulangi lagi untuk 1 jam berikutnya.. .

HIDUPLAH 1 JAM DENGAN :

Dengan kasih sayang kpd sesama…

Dengan damai,

Dengan kesabaran,

Dengan kelemah lembutan,

Dengan kemurahan hati,

Dengan kerendahan hati..

Dengan ketulusan..

Dan Mulailah dari Jam ini…

1 jam yang sederhana, tapi sangat mungkin akan berarti bagi perjalanan 10

tahun kedepan, bahkan mungkin sampai akhir hayat kita.

hmmm, kedengarannya mungkin simpel bin sederhana tapi in action dan aplikasinya akan terasa berat tapi setidaknya kita harus dan harus optimis dan mencoba … bismillah

‘ntahlah, hanya ingin bercerita

24 Agustus 2012. Pagi. Semangat semangat !!! it’s time toek balik kembali ke rutinitas, berkutat kembali dengan container dan segala remeh-cemehnya. Yupppp bismillah, semangat semangat !!!

Pagi ini dimulai dengan kunjungan bank. Bank pertama yang kutuju adalah Bank BCA KCP Pettarani. Saling sapa dengan Pak Muchlis-security bank-yang selalu tersenyum ramah  dan hangat, membukakan pintu kacanya. Maklumlah, nasabah lama jadinya aku dan beberapa wajah di Bank ini termasuk Pak Muchlis sudah familiar satu sama lain. “Mau ke CS, Pak !” seruku kemudian. Pak Muchlis kemudian mengarahkanku ke tempat pengambilan nomor antrian dan “Alhamdulillah, numero uno” ucapku pelan, senangnya hati. Karena dapatnya nomor satu jadi tak perlu menunggu waktu lama saat kemudian Si CS yang ramah menekan tombol dan terdengarlah suara dari mesin pemanggilnya “nomor antrian satu”.

Kurang lebih 30 menit bersama CS dan senyum dan ucapan yang ramah “terima kasih atas kunjungannya bu, ada lagi yang bisa kami bantu ??? “sementara ini dulu, trima kasih kembali”, jawabku sambil tersenyum pula. Kemudian berbalik dan berjalan menuju deretan tempat duduk menunggu antrian, merapikan kembali bawaanku dan berjalan menuju ATM, menarik lembaran-lembaran seratus ribu rupiah, membalas senyum dan ucapan ramah-terima kasih- Pak Muchlis saat membukakan kembali pintu kacanya, aku pun meninggalkan Bank BCA untuk selanjutnya menuju Bank ke dua hohohoooo.

Bank ke dua yang aku kunjungi adalah Bank Mandiri Pettarani. Letaknya tak jauh dari BCA Pettarani, hanya dibatasi oleh beberapa Ruko. Dan seperti di bank sebelumnya dan hari-hari biasanya, di sini kembali disambut dengan senyum ramah dan sapaan hangat dari security. Tujuan ke mandiri ini adalah lagi-lagi ke CS dan lagi-lagi dapatnya nomor antrian satu, Alhamdulillah !!! dan seperti di BCA tadi, aku dan wajah-wajah di sini pun sudah saling mengenal. Ada progress Ramadhan nih. Mbak Nurul Si CS yang akan aku kunjungi sekarang berjilbab ternyata, Alhamdulillah. Oh iya, tadi di BCA pun demikian, seorang teller cantiknya juga ada yang sudah berjilbab, Alhamdulillah. Di Ramadhan kemarin sih sempat dengar juga pas lagi transaksi si Tellernya nanya-nanya ke rekan-rekan tellernya “cocok gak yak klo aku jilbaban juga ?” dan gayung pun bersambut, niat baiknya direspon positif oleh rekan-rekannya dan hasilnya seperti yang ku saksikan pagi ini. Congratulation mbak-mbak ya, inilah kemenangan kalian, semoga tetap istiqomah.

Setelah urusan dengan mbak selanjutnya dengan teller cantik. Oh iya, seorang teller-mbak yuni- yang biasanya melayani kami juga rupanya sedang cuti jadinya teller kurang satu, tapi hari ini amanlah antrian juga gak rame ini.

Akhrinya kunjungan bank untuk hari ini selesai juga, it’s time to ngantor heheee … Dengan angkot kode 05, melajulah aku ke tempat yang aku sebut office.


سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

(Subhaanal ladzii sakhkhorolanaa haadzaa wamaa kunnaa lahuu muqriniina wa innaa ilaa Robbinaa lamunqolibuun)

Maha Suci (Tuhan) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami

Di perjalanan, Pak sopir menyuguhkan musik yang sungguh aduhai … “di dalam gubukkk bambu tempat tinggalku di sini ku renungi nasibku … “ ahhhaaaa apa mau dikata, hobbynya Pak supir kali ya kita idem aja, mencoba menikmati saja heheheee …

“… kucing pun menari, mengajakku bercanda, hati riang membuatku bahagia … “ … Pak Supir menambah volume music gubuk bambunya setelah menurunkan seorang penumpang. Hmmm … aku hanya bisa tersenyum sendiri, menikmati kebahagiaan Pak Supir mungkin seperti kucing menari kali ya seperti lirik lagunya yang diputar beberapa kali hehehee … Kebahagiaan kecil yang meski aku tak begitu menyukai music dangdut tapi aku juga tak bisa menafikan that Dangdut is a music of my country-di dalam gubukkk bambu suka dukaku di sini ku dendangkan sejuta rasa– yang menghadirkan kebahagiaan kecil di hati seorang supir angkot-lelaki paruh baya-yang akhirnya pun menularkan kebahagiaannya pada kami meski hanya senyum-senyum kecil dari mulut kami tapi tau tidak hati ku juga ikut tersenyum menyaksikannya. Karena Bahagia itu sederhana. That’s it !!!

seri kehidupan : Kisah Tukang Kayu

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya, namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya. Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilangan salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa. Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya. Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi, namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengansegenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan berkata,

Kerjakanlah dengan yangterbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada.

Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.

pic. from : bocahbancar.wordpress.com

Saat rumah itu selesai. Sang mandor datang untuk memeriksa. Saat sang mandor memegang daun pintu depan, ia berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!” Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Inilah refleksi hidup kita!

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini. Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda. Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka, memasang keramik, lakukanlah dengan segenap hati dan bijaksana.

Sebab kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu.Masa depanmu adalalah hasil dari keputusanmu saat ini.

kisah hidup yang sangat [sesuatu]. Ku dapat dari kotak inbox from Anne Ahira, special tingkyu buatnya slalu yang tak pernah bosan-bosannya sharing cerita dan motivasi ke aku salah satunya. Sooooo buat kamu kamu dan kamu yang juga tersetrum oleh kisah ini dan ingin kotak inboxnya diramaikan oleh pesan-pesan dari Anne Ahira yuuuuuuuks jangan ragu dan sungkan silahkan aja mampir ke http://www.anneahiranewsletter.com/ atau klo kamu masih malu-malu sekedar ngintip aja boleh tapi dijamin gak nyesel lho heheheee …

semesta cinta

Perseid_Meteor_Shower_Wows_Weekend-aaec81e6a03164a5157f0e095657c948.jpg

Di luar, langit cerah penuh bintang. Aku bisa melihatnya dari balik jendela kaca. Hmmm, bulan Agustus hampir separuh sementara penggal terakhir Ramadhan hampir sempurna menyampaikan isyarat perpisahan. Tapi sungguh, aku ingin merengkuh kenikmatan malam ini. Memandang bebas pada langit malam, ke arah bulan perak dan tipis yang menggantung rendah di langit timur. Sabitnya mengarah ke kanan, bulan sedang menipis artinya. Dan gugusan bintang-bintang dengan kerlipan menggoda. Heyyy lihat, itu Orion ku kira !!! Oh, aku terpesona pada keanggunan semesta, pada Ke-Maha-Agungan Sang Pencipta semesta.

Semua rasa yang tercipta malam ini, aku ingin mereguknya, menelan dan mengalirkannya kembali di satu malam kepadamu. Sungguh tak sabar rasanya menanti saat itu tiba, hinggan aku mulai membayangkan ketika diriku mulai bercerita bebas, penuh semangat tentang bulan, tentang bintang-bintang, tentang planet-planet tinggi di atas lengkungan langit. Aku makin bersemangat ketika aku menunjuk ke satu bintang di langit Timur, bintang venus !!! sebuah bintang yang adalah sebuah planet yang juga berevolusi mengelilingi matahari seperti bumi. Kemudian kamu akhirnya teringat pada sebuah kisah klasik-yang pernah kamu baca dari buku bacaan yang banyak dijajakan para pedagang kaki lima-dari negeri Babylonia tentang Dewi Venus (Dewi Cinta) dan dua Malaikat, Harut dan Marut. Meski pada kenyataannya aku dan kamu-kita-tahu banyak yang menolak dan meragukan kisah ini. Tapi satu hal yang kita sadari bahwa dari hari ke hari bahwa kita saling peduli, dan itu bukan sihir seperti dalam kisah Harut dan Marut. Cinta. Aku semakin merasakannya.

Hohohoooo … tiba-tiba aku merasa telah terlalu banyak bercerita, aku terlalu bersemangat kukira dan kamu … rupanya kamu pun mulai terbiasa dengan ritme dan logika cerita ini, kamu pun menikmatinya. Aku bahagia sekali. Trima kasih. Ini [sesuatu] yang baik yang akan selalu kuingat.

Dalam bait-bait doaku, aku selalu berharap malam itu segera tiba. Malam yang akhirnya aku bebas bercerita tentang semesta kita karena Sang Maha Agung telah meridhoi kita dalam sebuah ikatan yang suci dan teguh “mitsaqan ghaliza”.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Tingkyu Allah

antarafoto.com

Jelang lebaran sepertinya eh bukan sepertinya lagi sih tapi memang iya semua pada antusias menyiapkan ini dan itu di hari H. Ahad kemarin, dua bersaudara Affan-Naila bersama ibupun tak terkecuali, bareng si Bunda juga mulai dari Pasar Butung yang terkenal-pusat grosir di makassar yang terkenal murahnya-sampai ke MTC pun mereka kunjungi juga. Sebenarnya akupun rencana awalnya adalah bagian dari mereka, tapi karena kondisi mata yang belum bisa bersahabat jadinya hanya stay at home padahal rencana sudah mantap ehhehheee.

Nah, karena penasaran dengan perjalanan mereka kemarin, seninnya aku akhirnya tanyakan ke ibu deh, minta berbagi pengalaman eh gak taunya si ibu malah ngeluh bin curhat katanya perjalanan. “kemarin itu butung jadi lautan manusia, bergerak pun susah, alhasil buat sekedar cuci mata pun gak bisa apalagi buat milih-milih. Belum lagi si dua bocah itu beberapakali mengeluh kakinya terinjak. Makanya hunting-annya dipindah ke MTC. MTC ramai juga sih tapi setidaknya lebih nyamanlah”. Ooooo … ternyata ada hikmahnya juga sakit mata ini, ya biarpun agak malu-maluin tapi paling tidak bisa menyelamatkan aku dan puasaku hheheee … lagian sakitnya juga kan karena debu-debu intan yang melimpah akibat kemarau dan karena akunya juga yang tak pandai “menjaga mata”. Tapi apapun itu, aku toh tetap bersyukur ada hikmah dibalik musibah. Alhamdulillah, tingkyu Allah ^^d.

jalan terbaik

Siang, terik, lelah. ohohohooo lowbat menyerang diriku gubrak !!! Hmmm tapi ni tangan rupanya masih niat memainkan mouse, yah check in dumay du lu dah, oh iya my gmail kan udah 3 hari gak diabsen, ok log in …

Wah, kotak inboks nya lumayan ramai !!! Ok saatnya memilih dan memilah. kiriman monit pengapalan, tandai, pindahkan ke kotak ATM. Bukti transaksi internet banking, forsquare, LinkeldIn today, info lowongan kerja, notifikasi facebook, twitter etc … oh, ada satu nih yang nyelip “Anne Ahira : Fadhliyah, sosok yang tegar dan berani … – AnneAhiraNewsLetter.com 30 Jul (3 hari yang lalu). Ahhaaa [sesuatu nih], pikirku. Ok saatnya membuka pesan, kita bacanya sama-sama ya, semoga energi positifnya juga mengalir ke kamu ok ok ok

Dear Fadhliyah, insan manusia yang
luar biasa…

Keadaan terpuruk bukanlah buruk, bila
dihadapi dengan tenang, dan bijak
serta berjuang terus pantang mundur,
dan diiringi doa yang tulus!

Setiap tantangan dan rintangan adalah
cambuk untuk memotivasi kita mencapai
kemajuan dan kemenangan.

Pepatah mengatakan:

Kehidupan bukanlah jalan yang lurus
dan mudah dilalui di mana kita bisa
bepergian bebas tanpa halangan.
Kehidupan seringkali berupa
jalan-jalan sempit yang menyesatkan,
di mana kita harus mencari jalan,
tersesat dan bingung! Sering rasanya
sampai pada jalan tak berujung.
Namun, jika kita punya keyakinan
Kepada Sang Maha Pemilik Kehidupan,
pintu pasti akan dibukakan untuk
kita. Mungkin bukan pintu yang selalu
kita inginkan, namun pintu yang
akhirnya akan terbukti, terbaik untuk
kita!
” – A.J. Cronin

Dear Fadhliyah,

Saat kita menjelang dewasa, hidup
memang tidak selalu indah.
Lihatlah, langit pun tak selalu cerah,
suram malam kadang tak berbintang.
Itulah lukisan alam. Itulah aturan
Tuhan.

Hidup adalah belajar. Belajar untuk
menyelesaikan setiap teka-teki yang
sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita.
Yang terpenting adalah, dalam kondisi
apapun, lakukanlah selalu yang
terbaik yang kita bisa.

Seberat apapun masalahmu kawan,
sekelam apapun beban dalam hidupmu,
janganlah engkau berlari, apalagi
sembunyi!

Temuilah Dia dengan lapang dada dan
bersihnya hati. Yakinlah, dengan
KESABARAN, kita akan bisa bertahan
dari segala badai cobaan.

Saat engkau mendapati masalah,
yakinlah, sebenarnya engkau tengah
dipersiapkan-NYA tuk menjadi sosok
yang tegar & berani.

/////////////////////////////////////////

Gimana ??? energi positif nya sukses mengalir ke kamu juga kan ??? salnya aku masih mo lanjutin pesannya. So biar kamu juga bisa dapat pesan seperti ini kamu silahkan berkunjung atau sekedar mampir dulu aja ke alamat di bawah please ^^d

Fadhliyah,

Jika tulisan di atas dirasa bermanfaat, tolong beritahu teman-teman
alamat ini:  http://www.AnneAhiraNewsletter.com – Gratis! 🙂

Jika ingin berteman dengan saya, bisa juga lewat facebook:
http://www.facebook.com/Anne.Ahira.Asian.Brain

Tunggu email-email dari saya berikutnya setiap 6 hari sekali.
Mudah-mudahan setiap tulisan saya membawa manfaat untuk Fadhliyah
dan keluarga!

Sahabatmu,
Anne Ahira
Founder of www.AsianBrain.com

seperti purnama

Maksud hati memanjakan badan sambil rebahan, lumayan refresh sebentar sambil mendengar ceramah tarwih Pak Ustadz di Masjid Kompleks yang suaranya masih terdengar jelas sampai ke rumah. Tapi, ouuuuwwww sesuatu mengusik pandanganku dari langit-langit hijau di dalam kamar. Sependar cahaya bulat nun jauh di sana, dari balik tirai putih dan kaca jendela tampak dekat malam ini. Bulat sempurna, duduk manis di atas sana. Ku singkap tirai, oh subhanallah dia sungguh mempesona. Purnama. Si rembulan telah sampai pada kuartir ke dua revolusi dan malam ke 14  Ramadhan, yah kiranya aku tak salah menduga. Tak terasa membersamai Ramadhan hampir separuh perjalanan. Semoga semangat ini tak terpengaruh kuatnya godaan big sale dan discount, meski tak ada salahnya juga tampil cantik dan apik di hari fitri nanti asalkan sesuai kemampuan. Namun toh itu bukanlah salah satu ukuran sempurnanya ibadah dan termasuk golongan orang-orang yang menang. Kemenangan itu tak sekedar berhasil menahan lapar dan haus semata, tapi lebih dari itu sifat dan sikap pun harus dimenangkan agar kelak di hari fitri jiwa kita terlahir sebagai jiwa baru yang fitrah, yang suci.

Taqobballah minnaa wa minkum

Semoga Allah meridhoi. Amin amin amin Yaa Robb.

Ramadhan ke 14 di 1433 Hijriyah

Full Super Moon

Full Super Moon (Photo credit: Hastu Wicaksono)