Sore hari, Kamar 606 Imperial Aryaduta merekam moment hangat itu, meski air condition menebar suhu yang cukup dingin. Tujuh tahun memang bukan waktu yang singkat untuk sebuah kata bernama perpisahan. Dan di kamar inilah, kemudian kehangatan itu kembali tersenyum. Cipika-cipiki, say hai kabar masing-masing and then mengalirlah cerita-cerita lama yang selalu indah untuk dikenang.
Diiringi tawa dan celoteh bocah-bocah lincah yang tak mau kalah, topik apapun dalam perbincangan ini terasa seru. Bahkan kamar yang sudah seperti kapal pecah akibat ulah para bocah-bocah lincah pun membuat pertemuan makin seru.
Tak terasa, waktunya shalat maghrib. Kami pun bergegas memenuhi seruan Nya. Usai menunaikan kewajiban 3 rakaat, aku tergoda untuk menyeduh segelas kopi. Ku tuang sebotol air mineral 150 ml ke dalam ketel fasilitas hotel untuk memanaskan air. Hmmm … aroma kopi yang khas semakin menggoda saat diseduh. Kutambah sebungkus creamer dan gula. Hmmm … rasanya benar-benar nikmat. Tak salah jika aroma dan rasanya masih melekat sampai saat ini.
Selanjutnya, atas kesepakatan semua pihak, reunian berlanjut ke Es Teler 77 di seberang jalan.
Udara dan angin malam Pantai Losari yang mammiri sepoi-sepoi sungguh menyenangkan. Selengkung bulan sabit tipis di atas kubah Masjid terapung laksana garnish semakin mempercantik suasana malam itu. Aku sukaaaaaa
, Rudi Ashadi, Asmar Sayuti, Niar Danyah, Alma Salmawati, , dan aku. Sayang banyak yang tak bisa datang, dadakan sih. Aku juga taunya tak lama sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung. Kapan lagi kan.

-
Alhmdlh….meski cuman smalam tapi trasa mnyenangkan.smg esok hari msh dberi ksemptan sprti ini.
-3.668799
119.974053
Menyukai ini:
Suka Memuat...