Fadhliyah, Keberanian Menempuh Resiko

Eleanor Roosevelt: political activist, First L...

Eleanor Roosevelt: political activist, First Lady, United Nations Human Rights Prize recipient, New School alumna from the 1920s “Education: New School for Old Students”. Time . 1967-02-24 . . Retrieved 2010-04-09 . (Photo credit: Wikipedia)

Dear all, kembali ingin berbagi [sesuatu] yang semoga bisa memberi spirit buat semua. [something] special from Anne Ahira. Saling berbagi, dan kemudian kita menyimpannya bersama-sama, karena kita pun kelak akan sama-sama sukses.

Semangat semangat semangat … wish u good luck !!!

******************************

Dear Fadhliyah yang pemberani,

Banyak orang yang ingin sukses, tapi
hanya sedikit yang berani mengambil
risiko.

Larry Osborne pernah mengatakan
bahwa, “Hal paling mencengangkan dari
para pemimpin yang paling efektif
adalah betapa sedikitnya persamaan
dalam diri mereka. Tetapi ada satu
sifat menonjol yang mudah dikenali
yaitu kesediaan mereka menempuh
risiko.

Rasa takut akan membatasi seseorang.
Hasrat untuk merasa aman menghambat
setiap usaha yang besar dan mulia,
sedangkan keberanian memberi pengaruh
sebaliknya,” demikian kata Tacitus,
sejarahwan Romawi.

Keberanian akan membuka pintu pada
hal yang paling bermanfaat.
Keberanian bukan saja memberikan
permulaan yang baik, tetapi juga masa
depan yang lebih baik.

Ironisnya, tidak semua orang memiliki
keberanian untuk mengambil risiko.
Orang yang memiliki keberanian
sebenarnya juga mengalami ketakutan
yang sama besarnya dalam hidup
mereka. Satu-satunya perbedaan adalah
orang yang berani tidak memberi
peluang untuk mengkhawatirkan hal-hal
yang remeh.

Eleanor Roosevelt menegaskan, “Anda
mendapatkan kekuatan, keberanian dan
keyakinan dalam setiap pengalaman,
ketika Anda mulai benar-benar
berhenti merasa takut.

Fadhliyah, katakanlah pada diri Anda,
Saya telah berhasil mengatasi
ketakutan ini. Saya pasti mampu
menghadapi ketakutan berikutnya.”

Kerjakanlah hal yang Anda sangka
tidak dapat Anda kerjakan dan lakukan
sesuatu yang selama ini Anda takuti
mulai hari ini.

—–Sponsor——————-

Belajar Singkat. Belajar di AsianBrain
Fitur Lengkap. Pelajaran Menawan
www.AsianBrain.com

Tomat Ketiga belas

Pada Suatu Sore, Pak Tani memanggiku, kemudian menunjukkan dua belas tomat yang ranum padaku. Aku diminta untuk memilih salah satu dari tomat-tomat yang menggiurkan itu. Aku suka sekali makan tomat. Jadi tentun saja tak keberatan untuk memenuhi permintaan Pak Tani. Namun, mengapa hanya satu buah tomat yang boleh aku ambil ? Hal itu menyebabkan aku harus berfikir lama untuk memutuskan tomat mana yang akan aku ambil.

Sekalipun aku sudah berusaha untuk menentukan pilihan, tetap saja tak bisa memilih. Akhirnya aku memutuskan untuk bernegosiasi dengan Pak Tani agar diperbolehkan untuk mengambil lebih dari satu buah tomat yang ditawarkannya.

Pak Tani tegas menjawab, “Tidak!”

“Ada dua buah tomat yang menarik hatiku”, kataku kemudian agak memaksa.

“Sekali tidak, ya tetap tidak”, tegasnya, “… engkau hanya boleh mengambil satu buah. Pilihlah satu buah”.

Aku tetap bersikeras dan memutuskan untuk tidak mengambil sebuah pun. Kemudian, Pak Tani mengeluarkan sebuah tomat lagi dari keranjang bambunya. Kemudian berkata, ” pilihlah sekali lagi dan ambillah salah satu dari tomat-tomat ini”. Mataku terbelalak. Tanganku segera mengambil tomat ketigabelas itu sebelum Pak Tani sempat meletakkannya di samping kedua belas tomat tadi.

“Mengapa engkau begitu bernafsu mengambil tomat itu ?” Pak Tani bertanya.

“Aku tak ingin kehilangan tomat terbaik ini!”, jawabku.

“Lantas mengapa engkau berfikir bahwa tomat yang ketiga belas itu benar-benar yang terbaik ?”

Aku mengatakan kepada Pak Tani bahwa tomat yang ketiga belas itu benar-benar berbeda dengan dua belas tomat lainnya. Kulitnya begitu mulus, halus, dan mengkilat. Bulatan buahnya penuh dan padat. Warnanya pun sangat indah seolah-olah bersinar. Aku langsung merasa yakin bahwa tomat itu rasanya amat lezat. Ketika aku menjelaskan hal itu pada Pak Tani, Ia mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju.

“Tomat yang kamu pilih itu, katanya kemudian, “… memiliki kualitas biji yang sangat baik sehingga kita bisa menjadikannya benih agar menghasilkan tomat-tomat lain yang berkualitas tinggi”.

‘Apa yang menjadikan tomat itu istimewa ?”tanyaku.

“Karakternya”, Pak Tani menjawab.

“Hmmm … karakter”. Aku berusaha mencerna jawaban itu … apakah tomat benar-benar memiliki karakter.

Kemudian, Pak Tani memulai kuliahnya tentang “karakter buah tomat”.

Seperti halnya tomat, tentu saja kita pun sebagai manusia memiliki karakter. Karakter yang baik harus dibentuk secara sadar. Kita bisa melakukan sesuatu untuk membentuk karakter kita menjadi yang terbaik. Dengan demikian, jika pada suatu waktu kita akan menhadapi seleksi, karakter istimewa kita itulah yang akan menjadi faktor pembeda yang paling menonjol.

Bahasa Indonesia: Buah Tomat

Bahasa Indonesia: Buah Tomat (Photo credit: Wikipedia)

Marilah kita melihat contoh konkretnya saja di dalam kehidupan nyata. Ketika ada jabatan yang kosong di tempat kerjamu, sudah tentu para pengambil keputusan di perusahaanmu akan mempertimbangkan untuk memilih salah satu dari orang-orang yang bekerja di sana untuk menduduki jabatan yang sedang kosong itu. Namun, boleh jadi kamu menemukan kenyataan bahwa bos kamu lebih memilih merekrut orang luar untuk mengisi jabatan kosong itu. Jika hal itu terjadi, kamu tidak perlu merasa marah atau kecewa. Sebaliknya, kamu harus berfikir bahwa ini adalah kesempatan yang tepat bagi kamu untuk menanamkan karakter istimewa dari tomat ketiga belas di dalam diri kamu, dan membiarkannya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan demikian, jika kesempatan seperti itu datang lagi, keindahan kemilau karakter kamu tidak akan tertutupi oleh indahnya karakter orang lain.

Seperti yang terjadi pada buah tomat ketiga belas tadi, orang-orang akan memilih kamu karena mereka bisa melihat dengan jelas keindahan karakter diri yang kamu miliki. Mereka bisa melihatnya melalui sikap dan perilaku sehari-hari kamu dari waktu ke waktu serta melalui pencapaian-pencapaian yang kamu raih. Di mata mereka, kamu sungguh-sungguh tampak bagaikan sebuah bintang yang bersinar terang sehingga mudah dilihat dan dijadikan sebagai orang yang pantas untuk dipilih.

Lalu, bagaimana jika di dalam diri kamu terdapat karakter yang buruk ? Apakah mungkin bagi kamu untuk membangun sebuah karakter yang baik ? Mengapa tidak ! Kita bisa menambahkan dempul pada sebuah mobil rongsokan kemudian mengampelasnya hingga halus dan selanjutnya memolesnya dengan cat pilihan terbaik, sehingga mobil tua itu menjelma menjadi barang antik yang elegan dan menawan hati. Demikian pula kamu bisa “mendempul” beberapa lubang jelek di dalam karakter diri kamu dan “memoles”-nya di sana- sini sehingga menjadi semakin rata dan halus. Setelah itu, kamu bisa “mengecat”-nya dengan tingkah laku yang baik dan sikap yang manis dan menarik.

Hasilnya, kamu akan menjelma menjadi seseorang yang begitu “berkilauan”. Siapapun yang memandang ke arahmu akan menilai sebagai seorang bintang dan menjadikan kamu sebagai pilihan pertama jika mereka mencari seseorang yang dibutuhkan. Seperti buah tomat ketiga belas yang kita bicarakan tadi.

Dalam kehidupan karier kita, sering kali kita menghadapi kenyataan bahwa hanya satu orang yang akan dipilih menduduki jabatan yang lebih tinggi. Jadi, hal pertama yang harus kamu periksa adalah : apakah pesona yang kamu tebarkan itu berhasil menggambarkan diri kamu sebagai seorang yang pantas untuk dipilih atau tidak ?

Oleh karena itu, jadilah ” tomat yang paling istimewa” !

Salah satu cerita yang selalu ku suka. Dan seperti beberapa cerita sebelumnya,  dengan berbagi pada semua,beginilah caraku menyimpannya. So, jika kisah ini pun menjadi salah satu kesukaanmu, kita bisa menyimpannya bersama-sama. Oh iya, kamu pun harus tahu juga dari mana kisah ini kuperoleh.

Kisah ini berjudul asli ” Tomat Istimewa & Pribadi yang Memesona”, dalam sebuah buku kumpulan kisah berjudul “Belajar Sukses kepada Alam” karya Dadang Kadarusman.

Udahan dulu ya … kumandang adzan isya sudah memanggil 🙂

Fadhliyah, Hidup Ini Tidak Hanya Untuk Bertahan Hidup

Robertson Davies, Canadian author

Robertson Davies, Canadian author (Photo credit: Wikipedia)

———————————-
Anne Ahira Newsletter

Think & Succeed!
Jumlah Pembaca:  500,000+
———————————-

“Orang-orang yang luar biasa bertahan

dalam situasi yang sangat sulit, dan
mereka menjadi semakin luar biasa
karena itu” – Robertson Davies

Dear Fadhliyah,

Hidup ini terlalu berharga, jika Anda
hanya menjalani ‘gaya hidup bertahan
saja’ dalam jangka waktu lama.

Kadang-kadang kita memang mengalami
masa-masa sulit. Masalah datang silih
berganti. Ekonomi yang jatuh, bisnis
yang melambat, kesehatan yang
melemah, dan hubungan yang mungkin
mengalami masa-masa sulit.

Buatlah keputusan, bahwa apa pun yang
menimpa Anda, betapapun sukarnya,
betapa pun tidak adilnya, Anda akan
melakukan lebih banyak lagi dari
sekedar hanya bertahan hidup. Anda
akan berkembang pesat walaupun semua
itu terjadi.

Ibarat sebuah musim kemarau yang
berganti dengan musim hujan. Tuhan
pun telah menyiapkan sebuah musim
baru untuk Anda. Tuhan memiliki
hal-hal luar biasa untuk Anda di masa
depan. Tuhan memiliki pintu-pintu
baru yang ingin Anda membukanya. Ia
menginginkan kehidupan Anda lebih
baik daripada sebelumnya.

Fadhliyah, mentalitas bertahan hidup hanya
akan menghalangi Anda mencapai hal
terbaik dari Tuhan.

Jika harapan Anda selalu kurang, Anda
pun akan mendapatkan yang kurang.
Tetapi jika Anda berharap berkah yang
lebih besar lagi, Tuhan akan
meningkatkan hidup Anda dengan cara
yang lebih hebat lagi.

Apa yang terjadi pada kita, seburuk
apapun itu, tidak akan menghalangi
kekuasaan-Nya. Tetapi terkadang
pikiran kitalah yang justru
menghalangi kekuasaan Tuhan pada
kita. Fadhliyah, tetaplah beriman,
yakinlah Anda akan mendapatkan
kemurahan Tuhan yang tak terduga! 

—–Sponsor——————-

Cari Peluang Usaha di Internet?
AsianBrain Tujuan Pertama Anda!
www.AsianBrain.com

mengutip sepenggal kalimat berharga di atas Apa yang terjadi pada kita, seburuk apapun itu, tidak akan menghalangi kekuasaan-Nya. Dan kemudian di akhir dari semua aku berkata ” amin amin amin ” untuk semua kalimat-kalimat berharga ini.

Amin

Trima kasih

Belajar EMKL : Sailing Schedule

 

Dear All Relasi PT. Anugrah Trans Makassar, berikut jadwal kedatangan kapal tujuan :

19122011632

Surabaya :

KM Meratus Kelimutu V. 09 eta 08/03/13

KM CTP Anda V.094W eta 08/03/13

KM Tanto Lestari V.120 eta 08/03/13

Jakarta :

KM Tanto Cahaya V.102 eta 06/03/13

KM Meratus Malino V.01 eta 07/03/13

KM CTP Eagle V.067W eta 09/03/13

KM Tanto Lumoso V.125 eta 10/03/13

*. Jadwal Kapal sewaktu-waktu bisa berubah.

*. Dianjurkan kepada Pihak Pengirim untuk mengasuransikan barangnya.

Demikian contoh informasi kapal kepada para costumer. Adapun untuk update kapal bisa dilakukan setiap hari dengan menghubungi pihak pelayaran.

Berikut nomor telepon beberapa kantor pelayaran di Makassar :

  • PT. Meratus Line (Meratus) : 0411-3632211
  • PT. Tanto Intim Line (Tanto) : 0411-3633258
  • PT. Pelayaran Caraka Tirta Perkasa (CTP) : 0411-3626643
  • PT. Mentari Lines (Mentari) : 0411-3618139
  • PT. Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) : 0411-3629989

Ready to sail ^^d

 

Belajar EMKL : selling edition*

Our Dear, 

Mks-Belawan Port (Medan) D/P : Rp. 16.700.000/40′ (via Jkt),

Rp. 19.800.000/40′ (via Sub), 26MT .

nearest shipment : 
Mks-Sub-Mdn :
KM Tanto Kita V.156 eta 05/03/13 – KM Tanto Raya V.77 eta 12/03/13
Mks-Jkt-Mdn :
KM Tanto Cahaya V.102 eta 06/03/13 – KM Tanto Bersatu V.80 eta 13/03/13

foto0053_001

Salah satu contoh e-mail balasan kami ke costumer.

memaknai syukur

Hari kembali malam, sejauh mata memandang yang ada kegelapan. Dua hari terakhir adalah hari-hari bersama mendung dan hujan yang menderas hebat, dan sesekali dikejutkan oleh gemuruh dan petir. Adalah sebuah kesyukuran besar saat hujan kembali menderas, dan kita ada tempat yang hangat dan teduh di sebuah tempat bernama rumah. Pun jika toh hujan mendapati kita saat kita tengah melaju dan berkendara, tapi karena saat itu kita berada dalam kendaraan akhirnya kita bisa terus melaju tanpa kebasahan. Demikian pula untuk yang bermotor, setidaknya masih ada jas hujan yang bisa kita manfaatkan. Dan jika pun harus berjalan kaki, namun kita masih bisa menyiapkan payung yang bisa digunakan saat hujan mulai turun. Bersyukur di setiap cuaca dan keadaan, sejatinya demikianlah kita memaknainya. Dan cobalah kita menengok pada mereka yang tak bisa menikmati hal-hal yang kita nikmati sekarang. Jangankan untuk sekedar berteduh menunggu hujan reda, bahkan untuk tidur pun mereka harus berfikir keras. Selama ini, hanya beralas kardus, namun baru saja hancur menjadi bubur kertas tergenang air. Atap mereka ??? … atap mereka seluas langit, tanpa plafon dan asbes.

Sungguh miris.

So, bersyukurlah kita yang diberi begitu banyak nikmat. 



Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
(QS Ar-Rahman )

Ditemani irama hujan yang mengucur deras, mari kita sama-sama merenungi
. Sebegitu banyak nikmat, sebanyak itu pulakah kita bersyukur ???

Bahagia

Hmmm, harapannya apa ya … ??? tak muluk-muluk-lah, sederhana saja, … ” bahagia ” that’s it !!!. Aku hanya ingin bahagia, bersama mereka-mereka yang selalu special di hatiku, di mana dan ke mana pun kaki ini melangkah.

Aku dilahirkan, di hari ke lima di bulan Maret, lebih dari sepuluh, dua puluh, tiga puluh tahun yang lalu pukul 15:15 menit di RSB ST. Fatimah Ujung Pandang (Makassar sekarang). Aku anak ke dua, dan sekaligus cucu ke dua. Konon, keluarga sangat bersukacita, apalagi karna aku anak perempuan pertama dari keluarga Bapak. Maklumlah, ayah bersaudara laki semua, maka sebagai ungkapan syukur mereka telah dikaruniai seorang bayi perempuan finally, pas akikahan yang mestinya cuma satu kambing, kemudian digenapkan menjadi dua kambing. Satu kambing untuk anak perempuan, syar’inya memang demikian, adapun yang satu itu hanya sekedar bentuk ungkapan syukur semata plus karena kambing kakek lagi banyak-banyaknya 🙂

bone-boneDemikianlah, hingga aku pun kemudian menjadi cucu kesayangan Kakek-Nenek. Tinggal bersama mereka di sebuah desa kecil yang sejuk di kaki gunung di bagian utara Sulawesi Selatan. Namun, saat memasuki usia sekolah, aku kembali bersama Bapak dan Ibu di Ujung Pandang dan kembali berlibur ke kampung saat libur panjang tiba. Kakek dan Nenek, salah satu dari mereka akan datang menjemput menjelang liburan. Dan setiba di kampung, seekor ayam kampung pun sudah siap, demikian pula menjelang kepulanganku kembali ke Ujung Pandang. Hohohooo … masa kecil yang indah, banyak cerita, banyak kenangan yang masih lekat terekam di memori.

Seiring perjalanan usia, satu persatu dari mereka, Nenek, Kakek dan kemudian Bapak beberapa bulan yang lalu, kembali ke Sang Maha Pencipta. Teriring do’a semoga mereka di beri ampunan, mendapat tempat terbaik di sisi Nya. Amin.

Demikian cerita hidup terus berlajut, bak episode dalam drama dan sinetron. Ada yang pergi, dan ada yang kemudian datang mengisi. Satu persatu anggota baru kemudian datang mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh mereka. Meski demikian, posisi mereka tetap tak akan terganti. Selamanya. Tanpa jasa besar mereka, kaki ini tak bisa berjalan sejauh ini. Terima kasih tak berhingga dan Alhamdulillah, puji syukur tak berbatas pada Sang Maha Pencipta, Pemilik dan Penyatu yang telah menyatukan kami dalam sebuah ikatan bernama keluarga. Semoga kelak, kembali menyatukan kami dalam sebuah ikatan yang sama. Amin.

Maret is Maret

Maret ??? … selain aku lahir di bulan ini, ku rasa tak ada lagi yang menjadikannya berbeda dari sebelas bulan lainnya. Bagiku, setiap hari dan bulan di penanggalan Masehi ini sama spesialnya. Setiap hari dan bulan menghadirkan cerita dan nuansa yang berbeda. So, Maret tetaplah Maret. Itu sudah !!!