dua sisi

sore hari salah satu jasa layanan pengiriman barang sudah membuat hati ini kesal luar biasa. Bagaimana tidak, barang kiriman katanya harus dijemput sendiri ke kantor pengiriman karena si kurir yang ngantar ke rumah sudah dua kali nelpon tapi nomor tak aktif, dan si kurir juga sudah cari alamat tapi gak nemu-nemu. Hellooo padahal hp gak pernah mati, dan P’kurir yang terhormat baru nelpon 2x padahal tau sendiri kan jaringan emang suka trouble apalagi di cuaca ekstrim seperti sekarang. Dan tentang rumah, rumah ipar itu besar, di tepi jalan poros pula.
Aku sudah tiba di kantor pengiriman tersebut, setelah sebelumnya di arahkan ke alamat tersebut, dan oh iya dikasi nomor telpon kantor dan nomor kurirnya juga tapi telpon berkali-kali ke nomor kurir gak pernah ada jawaban, telpon berkali-kali (bukan cuma dua kali lho) ke nomor kantor direject kayak judul lagu dangdut. Maunya apa sih !!!
Di kantor, sama stafnya disuru ke kantor mereka yang satu lagi, dan jaraknya lumanyan jauh, belum lagi ini sudah malam, hujan pula !!!
Tiba di kantor mereka yang dimaksud, harus menunggu karena kena jam istirahat malam. Kebetulan aku lagi dapat, jadi maghribnya aman. Lumayan lama juga sih nunggunya, sejam kali ya. Begitu loket terbuka, aku serahkan nomor pengiriman sebagai bukti, tapi kata si penjaga loket barangnya tidak bisa diambil, harus konfirm via telpon dulu katanya. Tapi bagaimana bisa coba, ini sudah jam berapa layanan telpon batasnya sampai jam berapa. Lagipula tadi juga sudah telpon berkali-kali tapi kan reject mulu hellooooo …
Alhasil aku marah bin komplain ke si penjaga, dan harap dicatat, bukan cuma aku tapi banyak orang yang kecewa dan marah. Ada juga yang bahkan sudah perlihatkan nomor konfirmasi telpon dan sudah disuruh datang tapi barangnya gak ada di sana, akhirnya dia juga marah besar dan ups …. Sungguh terlalu benar jasa pengiriman ini !!!
Akhirnya aku pulang dengan kemarahan yang belum reda, semoga hujan perlahan meredamnya.

Di rumah, bersih-bersih body, makan, bersih-bersih body kembali, duduk-duduk sebentar kemudian zzZzzZ … tapi sepertinya kekesalan tadi belum sepenuhnya hilang, jadinya aku terbangun, mungkin tadi doanya gak pooolll. Belum lagi suara tipi diluar sepertinya mengusik, aku keluar kamar bergabung dengan adikku yang lagi ditonton tipi karena sudah ketiduran. Aku mencari-cari acara tipi yang bagus sampai akhirnya nemu pelem negeri hindustan. Hmmm, sepertinya aku pernah nonton pelemnya, tapi waktu itu bukan nonton juga namanya ala kadarnya tepatnya hehheeee …
Judulnya PAA. Yang main om amitabh bachan (mohon ma’ap bila nama tak sesuai) hihihiii … Film Paa menyajikan cerita yang unik, ia menceritakan kehidupan seorang anak yang menderita penyakit Progeria atau penuaan dini. Adalah Auro anak yang menderita Progeria, yaitu penyakit genetic yang menyebabkan penderitanya memiliki factor usia 5-6 kali lebih cepat daripada usia normal. Jadi, penderita Progeria akan memiliki kehidupan 5-6 kali lebih cepat daripada orang normal, misalnya penderita Progeria berumur 10 tahun, maka perkembangan fisiknya seperti orang berumur 60 tahun. Pada cerita ini, Auro digambarkan berusia 13 tahun, namun fisiknya menyerupai orang yang berusia 80 tahun. Auro tinggal bersama ibu dan neneknya yang sering dipanggil “Bum” (dalam bahasa India berarti pantat) yang sering membuat si nenek merasa malu apalagi jika dipanggil di tempat umum. Betapa isengnya dia kan padahal si nenek sudah berulangkali mengatakan untuk tidak memanggilnya dengan sebutan itu jika berada di keramaian. Sementara Ibu Auro bekerja sebagai ginekologyst dan sering menangani kasus melahirkan. Saat ibunya bekerja, Auro dirawat oleh neneknya di rumah.
Meskipun menderita Progeria yang menyebabkan Auro tampak seperti kakek-kakek secara fisik, namun Auro juga merasakan duduk di bangku sekolah. Beruntungnya karena teman-teman Auro tidak mengucilkannya bahkan justru menghormati dan menyayangi Auro. Auro selalu tampak ceria bersama temannya, ia bahkan memimpin gerakan “king-kong” yang diciptakannya sendiri dan ditirukan oleh semua teman-temannya…. hohohoooo … rasanya tak mungkin aku menceritakan semuanya di sini, lagipula film ini sangat familiar jadi kamu pastilah tau ceritanya, kalaupun belum kamu bisa mencarinya dan akan dengan mudah menemukannya.

Ceritanya sangat menarik, dengan PAA, aku tertawa sendiri kemudian terharu, kemudian tertawa dan terharu kembali … sangat menikmati … Meski jelang akhir cerita suara hujan begitu hebat dan saat suara hujan kembali mereda aku hanya mendengar si tokoh utama auro berkata “ibu … Ayah … ” Sebagai kalimat terakhirnya. Kemudian hujan di tipi dan diluar rumah kembali seirama, menderas …
filmnya tamat, malampun semakin larut, lalu akupun menarik selimut …

Tersemat tulisan di dinding kamar Auro “behind every monkey there is [spasi panjang] a man called Auro”.

belajar EMKL : TTB

TTB adalah singkatan dari Tanda Terima Barang. Sama halnya dengan perusahaan khususnya perusahaan jasa dan barang istilah ini sudah sangat meng”udin” alias familiar sekali.

contoh TTB

contoh TTB


seperti contoh TTB di atas, bentuknya hampir sama dengan yang umumnya dimana mencantumkan kop surat perusahaan dan nomor surat, hanya saja kontent-nya yang kami sesuaikan dengan fungsi kami sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) yang mencakup sebagai berikut :
1. Di sudut kanan atas (di bawah NOMOR SURAT) ada TANGGAL MUAT dan NO.POL (nomor plat) TRUCK yang memuat barang.
2. NAMA PENGIRIM
3. KAPAL (kapal yang memuat barang tersebut)
4. TUJUAN (port of destination/pelabuhan tujuan)
5. PENERIMA
6. ALAMAT (Alamat Lokasi Bongkar)
7. NAMA BARANG
8. NOMOR CONTAINER
9. NOMOR SEAL (nomor segel container)
10. JUMLAH BARANG
11. TANDA TANGAN : PENGIRIM, SUPIR (supir truck muat), PIHAK EMKL, PENERIMA (ditanda tangani sebagai bukti bahwa barang tersebut sudah tiba di tujuan tanpa kekurangan sedikitpun).
12. Keterangan-keterangan tambahan lainnya yang kami anggap perlu seperti pada contoh :
Image - Copy
***. catatan kaki : Lembar ke 1,2,3 untuk Penerima dan EMKL, Lembar ke 4 untuk PEngirim/Gudang

prolog

aku ingin bercerita hari ini, tentang angin yang bertiup kencang dan hujan yang masih awet membersamai.
Mungkin kamu mulai jengah, namun ku harap kau mau bersabar sedikit lagi.
Oh iya, tadi pagi sebenarnya matahari sedikit tersenyum pada bumi,
dan sepertinya dia mencari-cari, ingin berbagi kehangatan denganmu,
namun rupanya kamu lebih nyaman dengan selimut dan kasur empukmu,
matahari pun berlalu …
aku menyesalkan itu
ternyata meringkuk di bawah selimut tak selalu baik untuk pagimu
ada banyak hal yang menuntut lebih pada dirimu

hmmm,… hidup terlalu indah untuk diabaikan
oh iya, tadi aku akan bercerita bukan ?

“kucing batuk” ;)

Yaaaa ada kucing batuk !!!
Hahahahaaa kebodohan masa kecil yang menggelikan. Rasanya di masa itu belum sekalipun aku pernah melihat “kucing batuk” tapi …
Entah mendapat bisikan dari mana, Udin, kakak pertama kami tiba-tiba memproklamirkan istilah itu. Dan dasar kami prajurit-prajurit kecil yang payah, begitu mendengar seruan itu akan refleks berlari menjerit ketakutan mencari perlindungan pada orang tua atau mengikuti arah kakak kami yang sudah lebih dulu berlari, entah dia benar-benar merasakan ketakutan seperti kami, tapi setelah beberapa tahun lamanya, sejak istilah itu perlahan menghilang seiring pertambahan usia kami. Saat aku membukanya kembali sebagai kenangan, saat itu aku pun yakin kalau itu hanyalah keisengannya semata.
3bf84c69_o
Begitu banyak kenangan, namun ketakutan kami pada kucing batuk, sepertinya ratingnya selalu tinggi. Kesannya mungkin sangat tak masuk akal, tapi ya namanya juga anak-anak. Mendengar seruan itu, sama saja dengan mendengar kakak kami berkata ada hantu atau monster berwajah seram seperti yang biasa kami lihat di televisi. Alhasil monster khayalan si kakak sukses membuat kami menjerit. Karakter Si Kucing Batuk yang menyeramkan benar-benar terekam di memori kami waktu itu. Apalagi jika seruan itu diucapkan di malam hari, saat pemadaman listrik dan kami duduk mengelilingi sebatang lilin. Di tengah celotehan kami yang selalu asyik, tiba-tiba Si Kakak berseru “ada kucing batuk” dan seketika itupun kami menjerit, berhamburan mencari nenek, mama atau bapak.
Masa-masa kecil yang lucu dan bahagia. Aku tampak seperti orang gila saat mengingatnya, tertawa sendiri namun airmata pun tak kuasa menahan diri. Awas kau kucing batuk !!!

mengenal seaweed

Kemarin aku lebih banyak berbagi seputar dunia EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), ke depan aku juga ingin berbagi seputar dunia seaweed atau dalam bahasa ibu kita dikenal dengan nama Rumput Laut.

Rumput laut tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, khususnya buat kamu-kamu yang bermukim di wilayah pesisir tentulah sangat kental dengan rumput laut.

1

Rumput laut telah ada pada kehidupan kita sehari-hari lho. Mulai dari menggosok gigi, memakai shampoo, menikmati es krim dan coklat, memakai pakaian dengan motif dan corak yang beraneka warna, sampai menyemir sepatu, tahukah kamu dari mana asalnya ? Pasta gigi, shampoo, es krim, coklat, bahan pewarna pakaian, semir sepatu, umumnya terbuat dari rumput laut.  Meski demikian kamu tahu gak sih Rumput Laut itu seperti apa? Aku yakin kamu sudah sering mendengar bahkan menyebutkannya. hayooo, bentuk dan rupanya seperti coba !!!

Rumput Laut, mengadopsi tafsiran dari kata seaweed yang arti sebenarnya adalah tanaman pengganggu. Meski demikian, tafsiran kata “tanaman pengganggu” itulah yang sebenarnya sangat mengganggu karena rumput laut tidak termasuk rumput (graminae) ataupun tumbuhan pengganggu dari jenis Spermatophyta (tumbuhan tingkat tinggi) yang umumnya tumbuh di darat, dan bukan pula termasuk  kelompok seagrasses (lamun).

2

Rumput laut sebenarnya adalah algae laut (agar-agar atau ganggang), dan termasuk ke dalam kelompok tumbuhan tingkat rendah (Tallophyta).

Rumput laut tumbuh menempel pada bebatuan atau menancap pada substrat pasir di perairan.

Berdasarkan hasil survey tahun 2002 di Indonesia terdapat lebih dari 700 jenis rumput laut, namun yang banyak dikenal dan dibudidayakan  saat ini adalah jenis Eucheuma sp. (Eucheuma cottonii dan Eucheuma spinosum), dan Gracilaria sp.

Berdasarkan data statistic Perikanan Budidaya, KKP tahun 2010, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki produksi rumput laut basah sebesar 774.026 Ton. Produksi rumput laut Sulawesi Selatan berkontribusi besar terhadap produksi rumput laut nasional, yaitu sebesar 45%. Tak hanya sampai disitu, Sulawesi Selatan juga merupakan produsen rumput laut terbesar setelah Chili di Amerika. Sehingga rumput laut pun telah memberikan sumbangan besar untuk pembangunan ekonomi Sulawesi Selatan, dalam pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.

Sama halnya dengan dunia EMKL, awalnya ini pun sangat terasa asing, bukan hanya di telinga, oleh mata pun belum pernah tampak wujudnya. Hingga di satu ketika, aku berjodoh dengan salah satu  daerah penghasil rumput laut di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Takalar. Saat itu aku tergabung dalam tim penilai kinerja hasil penanaman bakau di Pulau Tanakeke . Di atas hamparan permadani biru yang luas membentang itulah mataku menangkap pemandangan yang masih awam bagiku. Hamparan tali membentang berpelampung botol-botol bekas minuman plastic semisal aqua dan sejenisnya. Dan itulah awal pertemuanku dengan rumput laut yang sangat istimewa itu. Sesuatu kata Syahrini. Dan tahukah kamu, seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Itulah yang terjadi padaku. Semakin aku mengenalnya jauh, semakin aku cinta

 

#bersambung …

 

bersama hujan

from web

from web

Habis gelap terbitlah terang, setelah kabut berlalu, cerahlah kembali

Hujan mungkin masih betah membersamai, Biarkan saja

menari bersamany, nikmatilah

bernyanyi sukacita bersamanya

lalalalalalalalalaaaaaa …