Covid mengubah wajah dunia

Assalam ‘alaikum wa rohmatullah …

2020 berlalu dengan meninggalkan banyak kesan, meski terasa berjalan lambat namun pada akhirnya kalender 2020 pun akhirnya menutup lembarannya dan kita pun perlahan membuka lembaran 2021. Namun sepertinya saya masih gagal move on dari 2020, karena apa yang akan saya share ini dan mungkin beberapa postingan saya berikutnya adalah jejak-jejak 2020 yang masih tersimpan di dalam memori elektronik saya, karena menurut saya situasi dan kondisinya masih hampir sama karena kita masih berada dalam bayang-bayang Covid 19 yang entah untuk sampai kapan, namun kita harus tetap optimis “badai segera dan insyaa Allah akan berlalu”.

Senin, 3-2-2020

Gary : “Bisakah kamu membantu membelikan kami masker ?”. Sebuah pesan melalui aplikasi wechat dari salah seorang rekan bisnis dari negeri tirai bambu.

Gary : “kami mungkin butuh sekitar 1000 lembar masker “. Pesan ke dua masuk.

Saya :”bisa kamu mengirimkan contoh masker seperti apa yang kamu butuhkan ?” tanyaku.

Dia kemudian mengirimkan 2 contoh gambar masker medis berwarna hitam dan putih. Kemudian aku membalas pesannya dengan mengirimkan contoh gambar masker medis yang biasa aku gunakan.

Gary :”apakah tersedia?” tanyanya kemudian.

Saya : “ sepertinya iya, saya akan menanyakan ke pihak DHL terlebih dahulu”, jawabku.

Gary : “baik, masker bedah/medis bagus”.

Saya kemudian menghubungi teman di DHL Service Point Makassar bahwa kami ingin mengirim masker ke China dan menanyakan persyaratan pengiriman masker ke sana karena selama ini kami hanya mengirim dokumen dan sampel, itupun tak lebih dari 2 kg sementara khusus untuk pengiriman masker memang ada persyaratan khususnya.

Mba Ami, Si officer cantik di DHL Service Point memberikan penjelasan terkait pengiriman masker ke China. Mba, ke China di ? … agak ketatki itu Mba (dengan aksen khas Makassar) !!! Pengiriman ke China itu ada batasan khusus. Masker medis dengan spesifikasi khusus seperti jenis  3M N95, 1960/1960S” boleh tetapi membutuhkan izin impor khusus dari Custom China. Untuk pengiriman individu, jumlahnya harus kurang dari 200 gr. Nilai barang kurang dari CNY 150 atau 2 box kecil. Untuk pengiriman atas nama perusahaan, nilai barang tidak boleh lebih dari CNY 500.   Jumlah barang harus kurang dari 20 kg.  Demikian penjelasankKaryawan paling cantik di DHL officer Makassar karena hanya satu-satunya perempuan di sana. Saya juga memintanya mengirimkan persyaratan tertulis nya via whatsap untuk saya teruskan ke Gary setelahnya. Tidak lupa Mba Ami juga memberi saran agar maskernya di kirim ke Hongkong saja karena pengiriman masker ke sana sejauh ini belum ada batasan. “ tapi buyerku di China ki Mba bukan di Hongkong”, kataku kemudian. “iya sih, ke DHL miki pale besok”, lanjutnya.

Saya kemudian mengabari Gary informasi yang saya dapat dari DHL dan dia juga berkata akan mencari tahu regulasi di sana terkait pengiriman masker. Saya juga memberi tahu bahwa kami bisa mengirim 2000 lembar masker kepadanya.

Selasa, 4-2-2020

“Ayi, maskernya 1 dos berapa ? Sambil menunjuk sekotak masker bermerk terkenal  60.000/kotak jawab perempuan pemilik toko alkes terkenal di kota Makassar. Wow, hampir tak bisa berkata-kata mendengar harganya. Baru seminggu pemerintah China mengumumkan kota Wuhan berstatus lockdown. Hmmm … “Jadi klo beli 1 dus yang isi 25 berapa Ayi ?” Tanyaku lagi. 60.000 x 20 mi jadi 1.200.000 mauji ? Jawabnya dan balik bertanya padaku …” iye tunggu sebentar ayi di ku telpon temanku dulu Ayi”, jawabku kemudian.

Saya segera menghubungi pimpinan. Pimpinan yang sudah seperti Kakak dan Ayah bagiku. Memberitahukannya tentang harga masker yang kenaikannya sangat signifikan. Normalnya sekotak masker tersebut saya beli dengan harga Rp. 25.000. Beliau mengiyakan untuk membeli meskipun kami juga sama terkejutnya dengan kenaikan harga masker. Mengambil barang dan menyelesaikan pembayaran, saya pun meninggalkan took alkes tersebut menuju DHL .

Sesampai di DHL seperti biasa Mba Ami selalu menyapa dengan senyum ramahnya. Dia sedang melayani pelanggan dan meminta saya duduk dan menunggu. Saya tidak duduk karena terkejut dengan pemandangan yang tak biasa saya temukan di DHL. Berdus-dus masker dan beberapa pelanggan. Beberapa sedang sibuk menyusun kembali kotak-kotak masker nya ke dalam box khusus pengiriman paket nomor 8 milik DHL. Saya menghampiri seorang Bapak yang sedang khusyu memasukkan kotak-kotak maskernya, memaksimalkan ruang dalam box DHL, menyusun dan menghitung kembali kotak demi kotak dalam bahasa mandarin. Yī, èr, sān, sì, wǔ… (satu, dua, tiga, empat, lima … )Saya mengamatinya beberapa saat dan maju membantunya saat terlihat kesulitan menyisipkan 1 kotak terakhir ke dalam box 8 tersebut. Hari itu Si Bapak yang tak bisa saya taksir umurnya karena saya memang belum pernah sukses menebak umur seseorang dan anaknya mengirim 8 box no 8 ke Hongkong. Dan ini adalah hari ke dua mereka mengirim masker ke Negara mutiara dari timur. Cece Vony,  anak si Bapak menjelaskan bahwa di Hongkong antrian untuk memperoleh masker sangat panjang dan harganya sangat mahal. Masker menjadi barang langka di Hongkong juga adalah imbas dari demo besar-besaran di sana yang ramai diberitakan.

Sambil menunggu giliran saya kembali menghitung ulang harga masker dan mengkonversinya ke Yuan.  Saya merasa harga belinya di atas 500 Yuan. Saya menelepon kembali Pemilik Toko Alkes, menceritakan tentang pengiriman paket saya dan meminta tolong membuatkan nota baru dengan harga yang lebih rendah agar paket saya bisa diproses. Saat tiba giliran saya saya juga menjelaskan hal itu pada Mba Ami dan dia juga paham. Dari semua pengirim masker saya rasa sayalah yang paketnya paling kecil dan yang mengirim ke China. Selebihnya adalah pengiriman ke Hongkong dan bervolume lebih besar. Saya juga menceritakan kepada gary dan meminta maaf kepada Gary karena hanya bisa mengirim 1000 lembar kepada mereka. Dan dia berkata itu sudah sangat membantu. 

Beberapa hari kemudian, tepatnya di tanggal 6 Februari 2020 Gary kembali mengirim pesan bahwa mereka butuh 1000 masker lagi. Saya menghubungi toko Alkes untuk menanyakan harga dan Pelayan Toko berkata bahwa harga masker merk A Rp. 100.000/kotak dan masker B RP. 125.000/kotak. Itupun jumlahnya tidak banyak kata si pelayan toko. Saya juga menghubungi Cece Vony tetapi kata Si Cece di gudang temannya juga kosong. Saya juga mencari ke beberapa tempat dan terus berbagi kabar dengan Gary bahwa saat itu kami sedang mencari masker lagi.

Tanggal 7 Februari 2020

Gary : Berita baik. Costum membebaskan cargo. Tolong aturkan pengiriman ke dua jika bisa. 

Saya lega mendengar paket bisa sampai ke tangan mereka. Tetapi untuk paket ke dua kami belum mendapat masker.

Tanggal 8 Februari 2020 saya mengabari Gary kalau kami sudah mendapatkan 20 kotak atau 1000 lembar masker . Dia bilang  saya boleh mengirimkannya tetapi saya baru bisa mengirim keesokan harinya. Dia juga menambahkan bahwa jika mereka menerima kiriman ke dua kami, mereka tidak begitu khawatir lagi. Pemerintah China berencana meproduksi masker secara massal. Perusahaan-perusahaan disulap menjadi pabrik masker. Tidak tanggung-tanggung, bahkan pabrik otomotif dan perakit Iphone ikut memproduksi masker. Sepertinya semua berjuang saling membantu di tengah masa-masa sulit. Dan jangan ditanya soal jiwa nasionalisme mereka. Dan sejak Corona ekspansi ke sejumlah Negara di dunia dan telah menjadi pandemic global, perusahaan sekelas McLaren pun ikut putar haluan memproduksi masker.

Pemandangan berbeda juga tampak di Indonesia. Melalui social media saya menemukan fakta bahwa market place tiba-tiba menjadi sangat ramai dengan munculnya pedagang dadakan. Mereka menawarkan alat pelindung diri dan penunjang kesehatan yang menjadi barang langka dan mahal beberapa Bulan ini. Satu hari sesudah Presiden RI mengumumkan kasus 1 dan 2 di Indonesia saja masker N95 harganya sudah Rp. 75.000 per lembar di Makassar. Jangan ditanya harga masker lainnya. Dan harga ini dari hari ke hari trend nya terus mengalami kenaikan.

Covid19 benar-benar telah mengubah wajah dunia.

H-1 PSBB

H-1 Ramadhan

Makassar, 23 April 2020

Catatan Kaki :

Ayi : Bibi/ tante dari pihak Ibu tetapi dalam penggunaan umum biasa juga untuk perempuan yang sebaya dengan Ibu.

Box 8 : Box kemasan paling besar di DHL, limit berat 25 kg dimensi 541x444x409

Tulisan setelah melewati meja editor:

Senin, 3 Februari 2020. Sebuah pesan masuk lewat aplikasi We Chat. Foto pria ganteng di profil pengirim pesan. Gary namanya. Salah seorang rekan bisnis dari negeri tirai bambu. “Bisakah kamu membantu membelikan kami masker ?” demikian bunyi pesannya.

“Kami mungkin butuh sekitar 1000 lembar masker, ” tambahnya.

”Bisa kamu mengirimkan contoh masker seperti apa yang kamu butuhkan?” tanyaku.

Dia kemudian mengirimkan 2 contoh gambar masker medis. Satu warna hitam, yang lainnya putih. Kemudian aku membalas pesannya dengan mengirimkan contoh gambar masker medis yang biasa aku gunakan.

”Apakah tersedia?” tanya Gery kemudian.

“Sepertinya iya, saya akan menanyakan ke pihak DHL terlebih dahulu, ” jawabku.

“Baik, masker bedah/medis bagus, ” ungkapnya.

Saya kemudian menghubungi teman di DHL Service Point Makassar. Bahwa kami ingin mengirim masker ke China. Tak lupa saya menanyakan persyaratan pengiriman masker ke sana, karena selama ini kami hanya mengirim dokumen dan sampel. Itupun tak lebih dari 2 kg. Khusus untuk pengiriman masker, memang ada persyaratan khususnya.

Mba Ami, demikian nama officer cantik di DHL Service Point, memberikan penjelasan terkait pengiriman masker ke China.” Mba, ke China di ? (dengan aksen khas Makassar) … agak ketatki itu Mba !!! Pengiriman ke China itu ada batasan khusus. Masker medis dengan spesifikasi khusus seperti jenis  3M N95, 1960/1960S” boleh, tetapi membutuhkan izin impor khusus dari Custom China. Untuk pengiriman individu, jumlahnya harus kurang dari 200 gr. Nilai barang kurang dari CNY 150 atau 2 box kecil. Untuk pengiriman atas nama perusahaan, nilai barang tidak boleh lebih dari CNY 500.   Jumlah barang harus kurang dari 20 kg,”  demikian penjelasan karyawan paling cantik di DHL officer Makassar. Karena hanya satu-satunya perempuan di sana. Saya juga memintanya mengirimkan persyaratan tertulisnya via whatsapp untuk saya teruskan ke Gary setelahnya. Tidak lupa Mba Ami juga memberi saran, agar maskernya di kirim ke Hong Kong saja karena pengiriman masker ke sana sejauh ini belum ada batasan. “Tapi buyer-ku di China ki Mba bukan di Hong Kong, ” kataku kemudian. “iya sih, ke DHL miki pale besok, ” lanjutnya.

Saya kemudian mengabari Gary informasi yang saya dapat dari DHL. Dia juga mengatakan akan mencari tahu regulasi di sana terkait pengiriman masker. Saya juga memberi tahu, bahwa kami bisa mengirim 2000 lembar masker kepadanya.

Selasa, 4 Februari 2020. “Ayi, maskernya 1 dos berapa?” tanyaku sambil menunjuk sekotak masker bermerek terkenal. Ayi  adalah sapaan untuk Bibi atau tante  dari pihak Ibu. Tetapi dalam penggunaan umum biasa juga untuk perempuan yang sebaya dengan Ibu.

“Rp60.000 per kotak,” jawab perempuan pemilik toko alkes terkenal di kota Makassar itu.

Wow! Hampir tak bisa berkata-kata mendengar harganya. Baru seminggu pemerintah China mengumumkan kota Wuhan berstatus lockdown. Hmmm … “Jadi klo beli 1 dus yang isi 25 berapa Ayi ?” tanyaku lagi. “Rp60.000 x 20 mi jadi Rp1.200.000 mauji ?” jawabnya sambil balik bertanya padaku …”Iye tunggu sebentar ayi di kutelpon temanku dulu Ayi, ” jawabku kemudian.

Saya segera menghubungi pimpinan. Pimpinan yang sudah seperti Kakak dan Ayah bagiku. Memberitahukannya tentang harga masker yang kenaikannya sangat signifikan. Normalnya sekotak masker tersebut saya beli dengan harga Rp25.000. Beliau mengiyakan untuk membeli meskipun kami juga sama terkejutnya dengan kenaikan harga masker. Mengambil barang dan menyelesaikan pembayaran, saya pun meninggalkan toko alkes tersebut menuju DHL.

Sesampai di DHL, seperti biasa Mba Ami selalu menyapa dengan senyum ramahnya. Wanita berkacamata dan berlesung pipi itu, sedang melayani pelanggan dan meminta saya duduk dan menunggu. Saya tidak duduk karena terkejut dengan pemandangan yang tak biasa saya temukan di DHL. Berdus-dus masker dan beberapa pelanggan. Beberapa sedang sibuk menyusun kembali kotak-kotak masker nya ke dalam box khusus pengiriman paket nomor 8 milik DHL. Saya menghampiri seorang Bapak bermata sipit, yang sedang khusyu memasukkan kotak-kotak maskernya, memaksimalkan ruang dalam box DHL, menyusun dan menghitung kembali kotak demi kotak dalam bahasa mandarin. Yī, èr, sān, sì, wǔ… (satu, dua, tiga, empat, lima … Saya mengamatinya beberapa saat dan maju membantunya saat terlihat kesulitan menyisipkan 1 kotak terakhir ke dalam box 8 tersebut. Box 8 adalah box kemasan paling besar di DHL, limit berat 25 kg dimensi 541x444x409.

Hari itu Si Bapak yang tak bisa saya taksir umurnya karena saya memang belum pernah sukses menebak umur seseorang. Dia bersama anaknya, mengirim 8 box 8 ke Hong Kong. Dan ini adalah hari kedua mereka mengirim masker ke Negara mutiara dari timur itu. Cece Vony,  anak si Bapak menjelaskan bahwa di Hong Kong, antrean untuk memperoleh masker sangat panjang dan harganya sangat mahal. Masker menjadi barang langka di Hong Kong juga adalah imbas dari demo besar-besaran di sana yang ramai diberitakan.

Sambil menunggu giliran, saya kembali menghitung ulang harga masker dan mengkonversinya ke Yuan.  Saya merasa harga belinya di atas 500 Yuan. Saya menelepon kembali Pemilik Toko Alkes, menceritakan tentang pengiriman paket saya dan meminta tolong membuatkan nota baru dengan harga yang lebih rendah agar paket saya bisa diproses. Saat tiba giliran saya saya juga menjelaskan hal itu pada Mba Ami dan dia juga paham. Dari semua pengirim masker saya rasa sayalah yang paketnya paling kecil dan yang mengirim ke China. Selebihnya adalah pengiriman ke Hong Kong dan bervolume lebih besar. Saya juga menceritakan kepada Gary dan meminta maaf kepadanya, karena hanya bisa mengirim 1000 lembar kepada mereka. “Itu sudah sangat membantu,” ujar pria beralis tebal itu.

Beberapa hari kemudian, tepatnya di tanggal 6 Februari 2020, Gary kembali mengirim pesan bahwa mereka butuh 1000 masker lagi. Saya menghubungi toko Alkes untuk menanyakan harga dan Pelayan Toko berkata bahwa harga masker merek A Rp.100.000/kotak dan masker B Rp. 125.000/kotak. “Itupun jumlahnya tidak banyak,” kata si pelayan toko dari balik telepon. Saya juga menghubungi Cece Vony tetapi kata Si Cece, di gudang temannya juga kosong. Saya juga mencari ke beberapa tempat dan terus berbagi kabar dengan Gary, bahwa saat itu kami sedang mencari masker lagi.

Tanggal 7 Februari 2020, Gary  memberi: kabar.  “Berita baik. Costum membebaskan cargo. Tolong aturkan pengiriman ke dua jika bisa,” ujarnya.

Saya lega mendengar paket bisa sampai ke tangan mereka. Tetapi untuk paket ke dua kami belum mendapat masker.

Tanggal 8 Februari 2020, saya mengabari Gary kalau kami sudah mendapatkan 20 kotak atau 1000 lembar masker. Dia bilang  saya boleh mengirimkannya, tetapi saya baru bisa mengirim keesokan harinya. Dia juga menambahkan, jika mereka menerima kiriman ke dua kami, mereka tidak begitu khawatir lagi karena Pemerintah China berencana meproduksi masker secara massal.

Perusahaan-perusahaan disulap menjadi pabrik masker. Tidak tanggung-tanggung, bahkan pabrik otomotif dan perakit IPhone pun ikut memproduksi masker. Sepertinya semua berjuang saling membantu di tengah masa-masa sulit. Dan jangan ditanya soal jiwa nasionalisme mereka. Dan sejak Corona ekspansi ke sejumlah Negara di dunia dan telah menjadi pandemic global, perusahaan sekelas McLaren pun ikut putar haluan memproduksi masker.

Pemandangan berbeda juga tampak di Indonesia. Melalui sosial media, saya menemukan fakta bahwa market place tiba-tiba menjadi sangat ramai dengan munculnya pedagang dadakan. Mereka menawarkan alat pelindung diri dan penunjang kesehatan yang menjadi barang langka dan mahal beberapa bulan ini. Satu hari sesudah Presiden RI mengumumkan kasus 1 dan 2 di Indonesia saja, masker N95 harganya sudah Rp75.000 per lembar di Makassar. Jangan ditanya harga masker lainnya. Dan harga ini dari hari ke hari trendnya terus mengalami kenaikan. Covid19 benar-benar telah mengubah wajah dunia.

Perjalanan : D’City on frame (1)

Just framing the footsteps of my journey, still far from the work of professional photographer. I just want to enjoy every spot I passed 😊

IMG20180507052859IMG20180507052836IMG20180507052828IMG20180507052618IMG20180508091545IMG20180508092049IMG20180508091945IMG20180508170451IMG20180508170554IMG20180508170623IMG20180508170704IMG20180508170738IMG20180509053407IMG20180509053239IMG20180507052538IMG20180507020639IMG20180508170922

Perjalanan : Al Haram from the top height

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Watching Al Haram from the heights at night. It’s an amazing sight. Alhamdulillah, i am one of these lucky people. A driver took us at one night to witness this amazing thing. How great the creation. Many thank for taking us on this experience.

Perjalanan : Assalam ‘alaikum Tanah Haram (2)_ Ka’bah is calling

Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka…

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Makkah Royal Clock Tower, kami lebih familiar dengan Zam-zam Tower tampak dari kejauhan, semakin lama semakin jelas kemegahannya, semakin mempertegas bahwa tempat yang kami tuju semakin dekat. Subhanallah, wal-hamdulillah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar…

Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka…

اَللهُمَّ هذَاحَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِىْ وَدَمِىْ وَشَعْرِىْ وَبَشَرِىْ عَلَى النَّارِ وَاَمِنِّىْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ

Artinya :
Ya Allah, kota ini adalah Tanah Haram-Mu dan tempat yang aman-Mu, maka hindarkanlah daging, darang, rambut dan kulitku dari neraka. Dan selamatkanlah diriku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-Mu, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yanag selalu dekat dan taat kepada-Mu.

Alhamdulillah kota Makkah Al-Mukarramah, rasa syukur tak berhingga bisa menginjakkan kaki di kota suci ini. Pakaian ihram masih melekat, saatnya bergegas. Ka’bah is calling.

Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu Rahmat-Mu.

Melangkahkan kaki pertama ke masjidil haram, kami menyatu dengan ribuan jama’ah. Masuk melalui pintu Ajyad,  kami melangkahkan kaki mengikuti ust. Pembimbing kami menuntun kami menuruni tangga ke lantai dasar, sehingga tampaklah bangunan yang menjadi kiblat, yang selama ini hanya terlihat di alam maya kini nyata di depan mata. Subhanallah.

اَللّٰهُمَّ زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرَّفَّهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِاعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَبِرًّا.

Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumroh padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Kami menunaikan sholat sunnah dan sholat isya, setelah mendapat tuntunan singkat, bismillah bergeraklah kami mendekat, semakin dekat dengan kiblat suci ummat Islam, bergabung dengan saudara seiman dari seluruh dunia, bertawaf. Bismillah Allaahu Akbar… putaran pertama dimulai…

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Lingkaran tawaf semakin lama semakin besar. Masyaallah, lingkaran tawaf ini yang akan terus dan terus berputar berlawanan arah jarum jam, akan ada jeda saat sholat tiba. Saat Sang Imam menggemakan takbiratul ihram, Allahu Akbar, seketika jama’ah yang sedang bertawaf pun patuh dan tunduk, membentuk shaf sholat, selanjutnya hanya suara Imam yang akan terdengar para ma’mun akan khusyu mengikuti di bawah komando Sang Imam termasuk mereka yang sedang bertawaf.  Dan Tawaf akan berlanjut lagi setelah Sang Imam selesai menjalankan tugasnya memimpin sholat . Demikian seterusnya, sungguh tak bisa dibahasakan lagi… Maha besar Allah atas perjalanan suci ini.

 

 

Perjalanan – Assalam ‘alaikum Tanah Haram

Alhamdulillah, diberi kesempatan memenuhi panggilan-Nya ke Tanah Haram dan tempat-tempat yang penuh jejak-jejak suci lainnya.

“Assalam ‘alaikum, …

 

Udara panas menyambut, namun semangat di dada pun tak kalah panasnya.

Saya, bersama 18 orang jama’ah lainnya tiba di Kota Madinah, tepat saat adzan ke dua berkumandang. Bergetar hati ini saat ust. pendamping menyampaikan pengantar singkat sesaat sebelum memasuki kota Nabi. Ya Allah, sungguh saya hanya bisa menangis haru benar-benar tak pernah membayangkan akan berada sedekat ini dengan sumber peradaban Islam, tempat yang sebelumnya saya tahu hanya melaui buku dan televisi, tempat yang sangat dicita-citakan oleh ummat Islam di dunia. Subhanallah, Maha Suci Allah atas perjalanan suci ini, nikmat – karunia – kado terindah-ku. Siapalah kami ini, tergolong orang mampu ? masih banyak lebih mampu dari kami, tergolong manusia-manusia suci ? … bahkan kami malu dengan dosa-dosa kami. Tapi Allah memanggil kami, dan kami datang memenuhi panggilan suci-Nya.

Bergegas kami menyimpan barang, berwudlu dan menyambut seruan-Nya berbondong-bondong dengan ribuan wajah dari penjuru dunia, menghadapkan wajah kami, tunduk bersujud di lantai Masjid Nabawi. Sholat Subuh berjama’ah yang akan ku rekat erat di memoriku. Yup, mulai dari sini. Bismillah, memperbaiki niat.

Jarak hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi, adalah salah satu hal yang sangat kami syukuri, hotel pertama dari pintu no. 7. Yup, pintu no. 7 itu yang harus kami ingat biar tidak hilang atau kesasar, karena setiap pintu ada nomornya dan jumlahnya banyak, bentukannya pun sama, jadi klo gak ingat nomor pintunya benar-benar bisa nyasar kita, tapi Alhamdulillah Allah memberi kemudahan.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Satu tempat di dalam Masjid Nabawi yang Alhamdulillah bisa kami datangi pun adalah satu kesyukuran terbesar, Raudhah, sebidang taman shurga berkarpet hijau dalam Masjid Nabawi. Salah satu tempat mustajabnya doa-doa, di mana para jama’ah berebut untuk bisa sholat dan berdoa di tempat ini. Meskipun ada beberapa petugas yang mengatur agar para jama’ah bisa tertib, namun tetap saja mereka kewalahan mengatur para jama’ah yang watak dan karakternya beda-beda. Khusus untuk jama’ah perempuan, waktu yang diberi sangat singkat, 2 jam di pagi hari yaitu dari pukul 7 – 9 pagi dan di malam hari pun demikian. Selain ke Raudhah, di Madinah pun kami mengunjungi kebun kurma dan Masjid Quba. Sedianya kami ingin mengunjungi museum Al-Qur’an, namun persetujuan kunjungan baru kami peroleh saat kami sudah berada di Mekkah. Insyaa Allah, Allah masih memberi waktu dan izinnya kami ke kembali dan benar-benar bisa mengunjungi Museum Al-Qur’an. Aamiin.

اَللهُمَّ هذَاحَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمْ لَحْمِىْ وَدَمِىْ وَشَعْرِىْ وَبَشَرِىْ عَلَى النَّارِ وَاَمِنِّىْ مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
Ya Allah, kota ini adalah Tanah Haram-Mu dan tempat yang aman-Mu, maka hindarkanlah daging, darang, rambut dan kulitku dari neraka. Dan selamatkanlah diriku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-Mu, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yanag selalu dekat dan taat kepada-Mu.

3 hari berlalu Alhamdulillah, kami pun beranjak dari Madinah menuju Mekkah. Seperti yang ust. pendamping sampaikan bahwa sejatinya inilah inti dari perjalanan suci kami, yaitu untuk ber-Umrah, melaksanakan rangkaian-rangkaian Umrah yang dimulai dari mengambil miqat di Bir Ali – sholat sunnat 2 raka’at dilanjutkan dengan membaca niat … “labbaikallahumma ‘umratan” – kemudian melanjutkan perjalanan menuju Mekkah selama kurang lebih 6 jam. Sholat sunnat yang kami lakukan hanya tahiyatul masjid, karena kami sudah melaksanakan sholat dhuhur terlebih dahulu di Masjid Nabawi.

Alhamdulillah, perjalanan kami dimudahkan, dan tibalah kami di kota Suci Mekkah Al Mukarromah. Bahagia dan haru menyatu …

“Assalam ‘alaikum Tanah Haram, …

[insyaallah akan di lanjutkan ya… ]

 

 

Perjalanan : Ayesha Mosque_Miqat for Makkah

Masjid ‘Aisyah, terletak di Tan’im, merupakan salah satu tempat #miqat, sekitar 7,5 km dari Masjidil Haram. Dinamakan Masjid ‘Aisyah karena pada saat #hajiwada’ tahun 9 #Hijriyah istri Rasulullah saw yaitu Aisyah binti Abu Bakar ra, tidak bisa melaksanakan umrah bersama-sama karena sedang uzur (haid), sehingga Rasulullah SAW memerintahkan Abdurrahman bin Abu Bakar (saudara laki-laki Aisyah) mengantarkan ke Tan’im untuk mengambil miqat di sana. Atas peristiwa tersebut, didirikanlah Masjid Tan’im yang dikenal juga dengan Masjid ‘Aisyah.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

.
.
.
Saya sendiri Alhamdulillah bisa mengunjungi Masjid ‘Aisyah karena menemani teman yang tak bisa ber-miqat bersama kami di Ji’ranah, karena uzur yang sama dengan uzur Aisyah ra waktu itu. Selepas melaksanakan rangkaian umroh, kami pun menuju Masjid Tan’im 👈 Ya Allah, bukakanlah bagi kami pintu-pintu Rahmat-Mu, Aamiin 😇
Ji’ranah sendiri adalah salah satu tempat miqat lainnya, adalah sebuah desa yang berjarak kurang-lebih 26 km dari Kota Makkah. Nama Ji’ranah adalah nama seorang wanita yang mengabdikan dirinya menjaga dan membersihkan sebuah Masjid di desa tersebut. Diriwayatkan dalam hadits Bukhari-Muslim disebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri memulai #ihram-nya di tempat tersebut.

Local Guide

Awalnya hanya coba-coba, membagikan hasil jepretan kamera hp yang ala kadarnya tempat-tempat yang saya kunjungi #eh ternyata seru juga berbagi cerita melalui gambar-gambar yang bisa membantu orang menemukan spot-spot yang belum pernah mereka kunjungi, kami menjadi pionir untuk anda … Memotret dan membagikan kepada dunia layaknya seorang fotografer, bahkan kami pun adalah  akan meriview tempat-tempat yang pernah kami kunjungi. So, i’m a local guide now, satu dari sekian banyak local guide yang bertebaran di seluruh penjuru dunia. Dan kami adalah reviewer, Fotografer, Pionir dan Pencari Fakta buat anda.

=========================================================================

Local Guide adalah komunitas global para penjelajah yang menulis ulasan, berbagi foto, menjawab pertanyaan, menambahkan atau mengedit tempat, dan memeriksa fakta di Google Maps.

==========================================================================

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

yang awalnya sekedar iseng dan coba-coba ini membuat saya semakin menyukainya, adalah tak lain karena selain dapat membantu orang lain lewat google maps, kita-kita para local guiders ini akan mendapatkan point setiap kali memberikan kontribusi. Asyikkkk keun, saya pun awalnya tak tahu.

Nah, point ini nantinya akan dipergunakan untuk mempertinggi level ke tingkat yang lebih tinggi, semakin tinggi level google pemandu lokal anda maka semakin besar pula manfaat yang akan diterima karena semakin tinggi level maka hadiah juga semakin besar.

Mendengar kata point, apakah anda tertarik juga untuk bergabung ? Ok, silahkan daftar langsung di sini dan mulailah berkontribusi membantu jutaan pengguna google map, karena honestly tujuan utama seorang local guide adalah membantu orang lain dan point berikut hadiah yang diperoleh setelahnya adalah nilai plusnya.

Sore di Jimbaran

Memanjakan mata jelang buka puasa. Berlari kecil di atas hamparan pasir putih, menyambut deburan ombak dan air pasang yang menyejukkan kaki. Segala duka dan gundah sejenak menghilang, yang ada hanya bahagia. Senyum merekah bersama rona senja … “Kamu lebih kuat dari sebuah masalah”.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Waspadalah

Assalam ‘alaikum warohmatullah

Dear sekalian, terkhusus pengguna fasilitas internet banking. Sekedar membagi pengalaman yang semoga bermanfaat bagi kalian.

Jelang siang tadi, saya mengecek kembali mutasi rekening saya. Meskipun kemarin siang saya juga sudah cetak buku tabungan di bank. Dan benar saja, ada sesuatu yang aneh dan mengejutkan, sangat mengejutkan. Ternyata ada begitu banyak transaksi yang tak saya kenali. Dana masuk dari beberapa orang dan … yang membuat saya lebih terkejut lagi pendebetan dari rekening saya yang nilaix besar ke rekening seseorang yg tak saya kenali pula sementara saya pun tak merasa pernah melakukan transaksi tersebut. Saya pun segera menyadari, sesuatu telah terjadi. Saya pun langsung teringat pada seorang teman korban phishing. Saya membaca setiap transaksi aneh itu, beberapa transaksi sepertinya dilakukan melalui atm bersama. Saya pun segera memeriksa kartu ATM saya, Alhamdulillah ATM nya ada. Akhirnya saya segera mencetak mutasi di internet banking saya dan berencana mendatangi bank cabang terdekat. Namun, terlebih dahulu saya menelpon ke CS bank tersebut dan meminta untuk memblokir rekening saya. Si CS menanyakan alasan saya memblokir akhirnya saya pun menceritakan kejadiannya. Setelah saya menyebutkan nomor rekening dan nomor kartu saya seperti instruksi Si Mbak CS, ia pun memeriksa rekening saya, namun anehnya transaksi-transaksi yang saya maksud tidak terbaca di sistemnya, namun demi keamanan ia tetap memblokir rekening saya dan menyarankan saya segera mendatangi bank cabang terdekat.
Sesampai di bank cabang terdekat, saya pun menceritakan hal yang sama pada CS yang melayani saya. Memperlihatkan hasil cetak mutasi saya.
Setelah memeriksa rekening saya di sistem, tapi seperti penjelasan Mbak CS via telepon transaksi-transaksi tersebut tidak terbaca oleh sistem. Mereka juga bingung dan mengcopy hasil cetak mutasi yang saya bawa.
Alhamdulillah, transaksi-transaksi aneh tersebut tidak mempengaruhi saldo rekening saya.
Meski demikian saya masih merasa was-was namun si CS mengatakan bahwa rekening saya aman karena pin dan token ada pada saya.
Alhamdulillah, lega juga akhirnya. Saya pun meminta si cs memulihkan kembali rekening saya dan mencetak buku tabungan saya. Dan sebelum meninggalkan bank, tak lupa saya mengganti pin ATM saya

Alhamdulillah semoga kita senantiasa berada dalam lindungan-Nya dan semoga bermanfaat.
Aamin

Wassalam

“kucing batuk” ;)

Yaaaa ada kucing batuk !!!
Hahahahaaa kebodohan masa kecil yang menggelikan. Rasanya di masa itu belum sekalipun aku pernah melihat “kucing batuk” tapi …
Entah mendapat bisikan dari mana, Udin, kakak pertama kami tiba-tiba memproklamirkan istilah itu. Dan dasar kami prajurit-prajurit kecil yang payah, begitu mendengar seruan itu akan refleks berlari menjerit ketakutan mencari perlindungan pada orang tua atau mengikuti arah kakak kami yang sudah lebih dulu berlari, entah dia benar-benar merasakan ketakutan seperti kami, tapi setelah beberapa tahun lamanya, sejak istilah itu perlahan menghilang seiring pertambahan usia kami. Saat aku membukanya kembali sebagai kenangan, saat itu aku pun yakin kalau itu hanyalah keisengannya semata.
3bf84c69_o
Begitu banyak kenangan, namun ketakutan kami pada kucing batuk, sepertinya ratingnya selalu tinggi. Kesannya mungkin sangat tak masuk akal, tapi ya namanya juga anak-anak. Mendengar seruan itu, sama saja dengan mendengar kakak kami berkata ada hantu atau monster berwajah seram seperti yang biasa kami lihat di televisi. Alhasil monster khayalan si kakak sukses membuat kami menjerit. Karakter Si Kucing Batuk yang menyeramkan benar-benar terekam di memori kami waktu itu. Apalagi jika seruan itu diucapkan di malam hari, saat pemadaman listrik dan kami duduk mengelilingi sebatang lilin. Di tengah celotehan kami yang selalu asyik, tiba-tiba Si Kakak berseru “ada kucing batuk” dan seketika itupun kami menjerit, berhamburan mencari nenek, mama atau bapak.
Masa-masa kecil yang lucu dan bahagia. Aku tampak seperti orang gila saat mengingatnya, tertawa sendiri namun airmata pun tak kuasa menahan diri. Awas kau kucing batuk !!!