Maksud hati memanjakan badan sambil rebahan, lumayan refresh sebentar sambil mendengar ceramah tarwih Pak Ustadz di Masjid Kompleks yang suaranya masih terdengar jelas sampai ke rumah. Tapi, ouuuuwwww sesuatu mengusik pandanganku dari langit-langit hijau di dalam kamar. Sependar cahaya bulat nun jauh di sana, dari balik tirai putih dan kaca jendela tampak dekat malam ini. Bulat sempurna, duduk manis di atas sana. Ku singkap tirai, oh subhanallah dia sungguh mempesona. Purnama. Si rembulan telah sampai pada kuartir ke dua revolusi dan malam ke 14 Ramadhan, yah kiranya aku tak salah menduga. Tak terasa membersamai Ramadhan hampir separuh perjalanan. Semoga semangat ini tak terpengaruh kuatnya godaan big sale dan discount, meski tak ada salahnya juga tampil cantik dan apik di hari fitri nanti asalkan sesuai kemampuan. Namun toh itu bukanlah salah satu ukuran sempurnanya ibadah dan termasuk golongan orang-orang yang menang. Kemenangan itu tak sekedar berhasil menahan lapar dan haus semata, tapi lebih dari itu sifat dan sikap pun harus dimenangkan agar kelak di hari fitri jiwa kita terlahir sebagai jiwa baru yang fitrah, yang suci.
Taqobballah minnaa wa minkum
Semoga Allah meridhoi. Amin amin amin Yaa Robb.
Ramadhan ke 14 di 1433 Hijriyah