Second Taste

Bismillah.

(Seperti dua tulisan sebelumnya, ini pun masih jejak 2020 yang tersimpan apik tak bau apek dalam memori elektronik saya …)

Kerja benar tidak akan menghianati, dan atas izin Allah akan membuahkan hasil. Kapan kita memetik hasilnya, biarlah Allah yang mengatur waktu terbaik untuk kita. Tugas seorang hamba adalah berdoa, berikhtiar dan bertawakkal kepada-Nya serta tak lupa untuk selalu bersyukur di setiap keadaan karena sesungguhnya Allah selalu menyertai kita di segala cuaca hanya saja kita kadang lupa dan menjauh padahal kita tak benar-benar bisa jauh dari-Nya.

وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Qaaf : 16).

Bersyukur, demikian saya memaknainya. Bersyukur bekerja di lingkungan yang sehat dengan manusia-manusia yang saling memanusiakan. Saya bukan siapa-siapa dan bahkan tak punya keahlian apa-apa saat memulai. Saya diberi kesempatan untuk belajar banyak hal dan kepercayaan untuk menjalankan sebuah tugas besar, dengan sebuah kalimat sakti yang selalu menjadi motivasi untuk terus optimis.

“kalau kamu bekerja dengan benar, kelak kamu akan dipertemukan dengan orang-orang benar”.

Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, saya merasa kalimat ini semakin bekerja. Di awal perjalanan dipertemukan dengan beragam watak dan karakter yang membuat kita semakin teruji dan bersyukur dengan semua masalah karena kita jadi tahu siapa kawan kita sebenarnya dan masalah akan selalu ada tetapi selama kita berjalan di atas rel yang benar, dengan sendirinya kita akan terarah pada orang-orang yang benar. Dan itu semakin terasa apalagi di situasi seperti saat ini, tetapi menjalin kerjasama dengan orang-orang baik adalah anugerah yang wajib saya syukuri. Yang satu berkata ”we are looking for long term”, yang satu lagi berkata harga jangan terlalu mepet, penjual dan pembeli kan harus sama-sama untung baru bisa benar”, dan yang lain juga mengirimkan penambah imun ,“  in that case you don’t need to send us the relative shipping documents by courier or airparcel and we need only the documents by email, we will arrange the payment immediately upon receipt your surrendered by email”.

Alhamdulillah ‘alaa kulli haal, nikmat Allah mana lagi yang akan kau dustakan ???

Tetap Semangat, tetap sehat, tetap selamat.

Semoga kerjasama kita seperti musim gugur Beijing yang membuat semua orang berbahagia.

Merhaba Ramadhaan

Mohon maaf lahir bathin

Panakukang, 22 April 2020 Penulis pemula yang lagi belajar menulis dengan Indera

Hidup itu tidak mahal …

Rempong mana, alismu atau mobilku #edisi baca stikcer mobil lewat. Mobilnya sudah hilang entah ke mana, kalimatnya justru makin lengket kayak noda tinta

Bagi sebagian orang, ehm orang ya artinya bukan cuma buat kaum hawa, tapi di kalangan adam pun tak sedikit yang merasa cucok dan kadang dibuat rempong dengan urusan alis. Tuntutan profesi dan gaya hidup yang menuntut gaya kekinian adalah alasan terbesar dari yang akan terucap.

Namun apapun itu, entah karena tuntutan profesi atau sekedar gaya hidup, please jangan dibuat mau dibuat rempong ya. Alis dicukur habis lalu diganti dengan tato-an, ada juga yang disulam-sulam na’udzubillah.

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ

“Allah melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato. Allah pula melaknat orang yang mencabut rambut wajah dan yang meminta dicabut.” (HR. Muslim no. 2125)

An Nawawi rahimahullah ketika menerangkan an namsh, beliau katakan, “An naamishoh adalah orang yang menghilangkan rambut wajah, sedangkan al mutanammishoh adalah orang yang meminta dicabutkan. Perbuatan namsh itu haram kecuali jika pada wanita terdapt jenggot atau kumis, maka tidak mengapa untuk dihilangkan, bahkan menurut kami hal itu disunnahkan.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 14/106).

Allah menciptakan kita sebagai sebaik-baik makhluk, menciptakan mata bukannya tanpa alis. So Please … syukur, syukur, dan syukur. Itu sudah !!!

Hidup itu tidak mahal, yang mahal itu gaya hidup