Rempong mana, alismu atau mobilku #edisi baca stikcer mobil lewat. Mobilnya sudah hilang entah ke mana, kalimatnya justru makin lengket kayak noda tinta
Bagi sebagian orang, ehm orang ya artinya bukan cuma buat kaum hawa, tapi di kalangan adam pun tak sedikit yang merasa cucok dan kadang dibuat rempong dengan urusan alis. Tuntutan profesi dan gaya hidup yang menuntut gaya kekinian adalah alasan terbesar dari yang akan terucap.
Namun apapun itu, entah karena tuntutan profesi atau sekedar gaya hidup, please jangan dibuat mau dibuat rempong ya. Alis dicukur habis lalu diganti dengan tato-an, ada juga yang disulam-sulam na’udzubillah.
لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ
“Allah melaknat orang yang mentato dan yang minta ditato. Allah pula melaknat orang yang mencabut rambut wajah dan yang meminta dicabut.” (HR. Muslim no. 2125)
An Nawawi rahimahullah ketika menerangkan an namsh, beliau katakan, “An naamishoh adalah orang yang menghilangkan rambut wajah, sedangkan al mutanammishoh adalah orang yang meminta dicabutkan. Perbuatan namsh itu haram kecuali jika pada wanita terdapt jenggot atau kumis, maka tidak mengapa untuk dihilangkan, bahkan menurut kami hal itu disunnahkan.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 14/106).
Allah menciptakan kita sebagai sebaik-baik makhluk, menciptakan mata bukannya tanpa alis. So Please … syukur, syukur, dan syukur. Itu sudah !!!